Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu dengan Kondisi Ini Dibenarkan untuk Tidak Menyusui

image-gnews
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memberikan air susu ibu (ASI) atau suatu kegiatan yang tidak bisa digantikan oleh siapapun. Menurut Konselor Laktasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Dr. Ameetha Drupadi sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia, ibu yang baru melahirkan bayi harus menyusui ASI eksklusif selama enam bulan pertama kelahiran bayi hingga usianya menginjak enam bulan, kecuali ada alasan medis yang jelas.

Selama enam bulan tersebut, ibu berkewajiban memberikan ASI-nya secara langsung tanpa dicampur dengan bahan makan lainnya termasuk air. Dr. Ameetha, mengutip penelitian dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, menyebutkan bahwa 3 dari 4 ibu di Indonesia menyusui bayinya. Sayangnya, 2 dari 3 ibu di Indonesia mengalami kesulitan atau kendala saat menyusui. 

"Biasanya ibu yang merasa terkendala itu seperti ibu yang sedang minum obat, anaknya sakit, bayi kembar, anak adopsi, payudara ibunya kecil, sampai ibu bekerja. Biasanya ibunya ragu nih, 'bisa tidak sih saya menyusui?'," ujar dr. Ameetha di Jakarta, Jumat 9 Agustus 2019. "Padahal pada kondisi-kondisi tersebut, ibu masih bisa menyusui. Karena menyusui itu simpel dan fleksibel."

Namun, menurut dr. Ameetha ada beberapa kondisi ibu yang dibenarkan untuk tidak menyusui bayinya, salah satunya bila sang ibu positif terkena virus HIV/AIDS. "Ibu dibenarkan tidak menyusui secara permanen jika positif terkena HIV/AIDS. Kondisi ini, bayi bisa diberikan pengganti ASI yang memenuhi kriteria AFASS atau yang dapat diterima oleh bayi, layak, terjangkau, berkelanjutan, dan aman," kata Ameetha.

Ameetha menambahkan dalam penelitian terbaru ibu dengan virus HIV boleh menyusui anaknya, dengan catatan sang ibu bisa menjamin memberikan ASI secara permanen sampai bayi berumur dua tahun. "Ketika ibu positif HIV menyusui bayinya, ada antigen yang masuk ke anaknya lewat ASI-nya," ungkap dr. Ameetha. "Jadinya anak harus diberikan ASI ibunya sampai dua tahun, tidak boleh bolong-bolong, apalagi diselingi dengan susu formula."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ibu yang sedang sakit parah juga dibenarkan untuk tidak menyusui, misalnya ibu yang mengalami kanker dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi. "Ibu dibenarkan berhenti menyusui bayinya sementara bila ada infeksi virus herpes di payudaranya. Atau ibu yang terpapar radioaktif dan sedang menjalani kemoterapi," tutur dr. Ametha.

Begitu juga dengan ibu yang sedang menjalani psikoterapi, dibenarkan untuk berhenti menyusui bayinya. Selain kondisi-kondisi di luar alasan medis, khususnya seperti kondisi yang disebutkan di atas, ibu tidak dibenarkan untuk tidak menyusui bayinya.

GALUH PUTRI RIYANTO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

2 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

4 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

5 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

22 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

24 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

25 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

32 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

32 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

36 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

37 hari lalu

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.