TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu yang telah melahirkan anaknya diharuskan menyusui ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama kelahiran bayi. Pemberian ASI eksklusif ternyata memberikan manfaat pada bayi sekaligus sang ibu.
"Menyusui itu simpel dan fleksibel. Jadi, selain alasan-alasan medis, tidak ada alasan untuk tidak menyusui anak karena manfaatnya yang banyak. Misalnya, mengurangi risiko kematian bayi, memenuhi kebutuhan gizi anak, membentuk ikatan batin, melindungi daya tahan tubuh bai, dan sebagainya," ungkap Konselor Laktasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Dr. Ameetha Drupadi di Jakarta, Jumat 9 Agustus 2019.
Ameetha menambahkan menyusui juga memberikan manfaat bagi sang ibu, misalnya menurunkan rasa nyeri pasca melahirkan, mengurangi gejala depresi, menurunkan risiko terkena kanker dan diabetes, hingga menurunkan berat badan. Karena manfaatnya yang banyak, ibu menyusui perlu mengetahui posisi-posisi yang nyaman saat memberikan ASI eksklusif pada sang buah hati.
Ilustrasi lima posisi menyusui yang bisa diaplikasikan ibu. dok. Dr. Ameetha Drupadi
Amettha Drupadi juga memaparkan lima posisi menyusui yang bisa dilakukan para ibu. "Jadi posisi bayi menghadap ke ibunya langsung, dada bayi menempel ke dada ibu. Tangan bayi merangkul ke ibu, jadi berpelukan. Lalu tangan ibu menyanggah sampai ke bokong bayi," ujar Dr. Ameetha. Posisi ini juga juga disebut sebagai craddle hold.
Posisi kedua bernama cross cradle hold. "Metode kedua ini tangan yang menyanggah kepala bayi, yang dekat dengan payudara, mengarahkan ke areola dan puting ibu. Biasanya metode ini digunakan ibu yang memiliki puting datar atau pendek," papar Dr. Ameetha.
Sementara posisi ketiga ini disebut football hold untuk ibu dengan anak kembar. "Jadi anaknya di samping di sanggah, seperti membawa bola. Biasanya posisi ini digunakan untuk yang bayi kembar," kata Dr. Ameetha.
Terakhir posisi menyusui lying a side. Ini sambil tidur, sama-sama miring bayi dan ibunya. Biasanya digunakan untuk ibu yang baru operasi caesar. Terakhir posisi reclining atau berbaring agak kebelakang untuk ibu yang memiliki ASI terlalu banyak."
GALUH PUTRI RIYANTO
