Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Mitos Menyesatkan tentang Menyusui

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusui bukan hanya memberikan nutrisi terbaik untuk bayi, tapi juga menciptakan bonding antara ibu dengan si Kecil. Namun, banyak tantangan yang ditemui ibu ketika melakukan aktivitas ini, termasuk berbagai mitos tentang ASI dan menyusui.

Memperingati Pekan Menyusui Sedunia 1-7 Agustus 2019, berikut 10 dari banyak mitos yang kerap dijumpai, seperti dikutip dari laman Unicef.

Menyusui itu mudah

Banyak ibu yang menganggap menyusui itu mudah karena bayi memiliki refleks mencari payudara ibu begitu dilahirkan. Tapi, perlu diketahui ibu juga butuh latihan dan dukungan dari keluarga. Apalagi ketika ibu mulai bekerja, tantangan menyusui akan bertambah banyak.

Puting payudara sakit

Pada beberapa hari pertama menyusui, apalagi bagi Anda yang baru pertama kali melahirkan, mungkin muncul rasa tidak nyaman menyusui. Sebagian orang bahkan merasakan sakit karena putingnya terluka. Tapi itu bisa dihindari dengan posisi yang tepat. Pastikan bayi melekat dengan benar pada payudara. Jika Anda sudah terlanjur merasakan sakit, konsultasi laktasi atau profesional terlatih lainnya bisa membantu mengatasi. 

Payudara harus dicuci sebelum menyusui

Mencuci puting payudara sebelum menyusui tidak perlu, apalagi jika hanya ingin menghilangkan bau. Ketika bayi lahir, mereka sudah sangat akrab dengan bau dan suara ibu mereka sendiri. Puting menghasilkan zat yang berbau dan memiliki bakteri baik yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh bayi seumur hidupnya.

ASI yang Anda hasilkan tidak cukup

Produksi ASI ditentukan oleh seberapa baik bayi melekat, frekuensi menyusui, dan seberapa baik bayi Anda menyusu. Jadi, hampir semua ibu menyusui menghasilkan ASI yang cukup untuk bayinya. Selain itu, jumlah ASI juga ditentukan dari dukungan keluarga dan bimbingan ahli, juga makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Sebaiknya tidak menyusui ketika sakit

Umumnya, ibu yang sedang sakit masih tetap bisa menyusui. Tapi tergantung jenis penyakitnya. Hal yang diperlukan ketika Anda sakit adalah mendapatkan perawatan yang tepat, beristirahat, makan dan minum dengan baik. Dalam banyak kasus, antibodi yang dibuat tubuh Anda untuk mengobati penyakit akan menular ke bayi. Dan itu akan membangun pertahanan sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jangan minum obat apa pun ketika menyusui

Anda tetap bisa mengonsumsi obat ketika sedang sakit di masa menyusui. Tapi, Anda harus memberi tahu dokter bahwa sedang menyusui agar obat yang diberikan tepat. Mungkin perlu untuk minum obat pada waktu tertentu atau dalam dosis tertentu, atau untuk mengambil formulasi alternatif. Anda juga harus memberi tahu dokter bayi tentang obat apa pun yang Anda konsumsi.

Bayi yang menyusu sulit berpisah dari Anda

Pada dasarnya semua bayi berbeda, meskipun sama-sama menyusu. Sebagian melekat dan sebagian lagi tidak. Menyusui tidak hanya memberikan nutrisi terbaik untuk bayi, tetapi juga penting bagi perkembangan otak mereka. Menyusui bayi memang meningkatkan ikatan dengan ibu mereka. 

Olahraga akan mempengaruhi rasa ASI

Olahraga itu sehat, termasuk untuk ibu menyusui. Tidak ada bukti bahwa aktivitas ini mempengaruhi rasa ASI Anda. 

Anda tidak akan bisa menyusui jika tidak langsung dilakukan

Dokter atau perawat menerapkan inisiasi menyusui dini atau skin to skin contact begitu bayi dilahirkan. Ini dilakukan dengan membawa bayi Anda bersentuhan langsung sehingga kulit mereka menempel pada Anda.

Lebih mudah untuk mulai menyusui jika Anda mulai pada jam pertama setelah kelahiran karena refleks bayi sangat kuat pada waktu itu. Mereka siap belajar menyusui di payudara. Jika Anda memerlukan bantuan untuk meletakkan bayi Anda di payudara, mintalah dukungan dari konsultan laktasi yang memenuhi syarat atau profesional terlatih lainnya. Skin to skin contact yang sering dan menempatkan bayi ke payudara akan membantu proses menyusui.

Anda tidak bisa menyusui ketika kembali bekerja

Banyak ibu terus menyusui setelah kembali bekerja. Setiap negara punya kebijakan yang berbeda-beda. Di Indonesia, misalnya, pemerintah mewajibkan setiap tempat kerja memiliki ruang laktasi meskipun tak semua memenuhinya. Anda bisa memerah ASI dan memberikannya kepada bayi keesokan harinya. Jika memiliki waktu untuk menyusui selama jam kerja, Anda bisa pulang dan menyusui. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

16 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

11 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

28 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

30 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

31 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

38 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.