Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali 6 Penyebab Batuk Berdahak pada Bayi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi bayi. Shutterstock.com
Ilustrasi bayi. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab batuk berdahak pada bayi umumnya disebabkan oleh infeksi virus ataupun bakteri. Ketika terkena batuk berdahak, bayi dapat mengalami sakit tenggorokan, tidak nafsu makan, terbangun di malam hari, hingga membuatnya lebih rewel. Sebab itu, untuk mengatasi hal tersebut, Anda harus mengetahui terlebih dahulu penyebab batuk berdahak pada bayi.

Batuk berdahak adalah batuk yang menghasilkan lendir atau dahak. Kondisi ini menunjukkan adanya lebih banyak lendir yang terbentuk di saluran pernapasan bayi. Pada batuk berdahak, dahak terasa di bagian belakang tenggorokan atau dada.

Berikut ini beberapa penyebab batuk berdahak pada bayi.

1. Virus flu atau pilek
Batuk berdahak pada bayi paling sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan flu atau pilek. Pada kondisi ini, bayi dapat merasakan gejala, seperti batuk berdahak, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, sakit otot, tidak selera makan, dan demam ringan.

Untuk mengatasinya, berikan bayi banyak cairan seperti ASI (jika masih menyusu) atau air putih agar sistem kekebalan tubuhnya mampu melawan infeksi yang ada. Selain itu, gunakan bahan atau alat, seperti madu, vaporizer, atau humidifier untuk menenangkan tenggorokan bayi yang sakit. Buat bayi banyak beristirahat agar batuk berdahaknya bisa segera sembuh.

2. Asma
Asma jarang terjadi pada bayi di bawah usia 2 tahun, kecuali jika terdapat riwayat keluarga yang memiliki asma. Penyempitan saluran pernapasan yang terjadi pada asma, dapat menyebabkan gejala, seperti mengi, batuk berdahak, hidung tersumbat, dan mata yang terasa gatal serta berair. Namun, jika bayi belum mendapat diagnosis asma dari dokter maka kondisi tersebut juga bisa disebut penyakit saluran udara reaktif.

Untuk mengatasi kondisi ini, segera bawa bayi Anda ke dokter. Dokter biasanya akan menggunakan obat asma untuk gejala yang dirasakan bayi Anda, terutama mengi dan batuk. Dokter mungkin akan meresepkan obat asma cair atau yang dihirup, untuk membuka saluran pernapasan bayi Anda. Selain itu, Anda juga harus memerhatikan laju pernapasan bayi Anda karena dikhawatirkan mengalami sesak napas.

3. Batuk rejan
Batuk rejan merupakan infeksi bakteri yang membuat paru-paru dan saluran pernapasan meradang. Batuk ini juga bisa menginfeksi batang tenggorokan sehingga menyebabkan batuk hebat dan terus menerus. Bayi yang mengalami batuk rejan akan merasakan gejala, seperti pilek, batuk berdahak, bersin, demam, batuk selama 20-30 detik tanpa henti, dan mungkin memuntahkan dahak yang kental.

Untuk menangani bayi yang mengalami batuk rejan, Anda harus membawa mereka ke dokter. Penyakit ini dapat menjadi sangat berbahaya bagi bayi di bawah usia 1 tahun karena menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Menghirup sesuatu
Bayi
yang menghirup sesuatu, seperti asap rokok, udara kotor, bahan kimia, ataupun iritan lainnya, bisa menyebabkan bayi mengalami batuk berdahak. Hal tersebut dapat mengganggu saluran pernapasan bayi hingga menimbulkan dahak yang berlebih. Bukan hanya itu, gejala lain yang mungkin terjadi, yaitu batuk terus menerus, sesak napas, atau kulit yang pucat.

Dalam mengatasi kondisi ini, sebaiknya jauhkan bayi dari hal yang dapat memperparah batuknya, baik asap rokok maupun polusi udara. Berilah ASI sesering mungkin agar tenggorokannya terasa nyaman dan memperkuat sistem kekebalan tubuhnya. Sementara, jika bayi Anda berusia lebih dari 1 tahun, maka Anda dapat memberinya ½ sdt madu sebelum tidur untuk menenangkan tenggorokannya.

5. Bronkiolitis
Bronkiolitis menyebabkan bayi mengalami batuk berdahak. Penyakit ini biasanya muncul setelah flu biasa. Sebagian besar kasus bronkiolitis pada bayi di bawah usia 1 tahun disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV). Bronkiolitis umumnya terjadi ketika udara dingin, dan disertai dengan gejala, seperti demam ringan dan hilang nafsu makan.

Untuk mengatasi bronkiolitis, Anda dapat memberi bayi banyak cairan seperti ASI dan menyalakan humidifier. Selain itu, bayi perlu lebih banyak beristirahat agar keadaannya segera membaik. Jika mengalami kesulitan bernapas, segera bawa bayi ke dokter. Selain bronkiolitis, bronkitis (peradangan pada tabung bronkial) juga dapat menyebabkan batuk berdahak.

6. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang berbahaya bagi bayi. Penyakit ini disebabkan oleh virus ataupun bakteri layaknya flu biasa. Bayi yang mengalami kondisi ini dapat mengalami gejala, yaitu batuk terus menerus, kelelahan, dan batuk berdahak yang berwarna hijau atau kuning. Selain itu, bayi juga bisa mengalami demam, mulai dari ringan hingga berat.

Cara mengatasi pneumonia tergantung pada penyebabnya, yaitu virus atau bakteri. Oleh sebab itu, jika muncul gejalanya pada bayi Anda, segera periksakan mereka ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan menentukan penanganannya. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri biasanya lebih berbahaya.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

5 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

3 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

7 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

28 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

28 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.


Hukum Menelan Dahak Saat Puasa, Apakah Bisa Batal?

29 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Hukum Menelan Dahak Saat Puasa, Apakah Bisa Batal?

Apa hukum menelan dahak saat puasa? Beberapa ulama ada yang berpendapat batal dan tidak. Untuk lebih memahami, berikut ini penjelasan lengkapnya.


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

29 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

30 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.