Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mentega versus Margarin, Mana yang Lebih Sehat?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi margarin (Pixabay.com)
Ilustrasi margarin (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMentega dan margarin merupakan produk yang berbeda, meskipun penampilannya serupa. Dua bahan makanan yang sering dijadikan pengganti minyak goreng ini juga mengundang pertanyaan mendasar mengenai manakah produk yang lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi. Pertanyaan ini masih kontroversial, tetapi keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta cita rasa yang berbeda.

Bahaya mentega

Di balik kandungan nutrisi yang menyehatkan, seperti omega-3, vitamin K2, dan lainnya, mentega atau butter memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi lemak jenuh ditemukan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.  

Hal yang lebih mencengangkan adalah fakta bahwa hampir 50 persen dari mentega terbuat dari lemak jenuh. Selain lemak jenuh, mentega juga mengandung banyak kolesterol yang dapat memicu kemungkinan meningkatkan kolesterol dalam tubuh.

Tidak hanya itu, kolesterol juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Meskipun demikian, kaitan kolesterol dengan risiko penyakit jantung masih memerlukan studi lebih lanjut.

Bahaya margarin

Margarin juga mengandung lemak trans yang bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (LDL)  dan menurunkan kadar kolesterol jahat (HDL).

Namun, bahaya yang mengintai tidak hanya dari lemak transnya, tetapi juga dari kandungan omega-6 dalam margarin yang bisa meningkatkan kemungkinan terkena penyakit peradangan kronis, serta dari zat-zat tambahan lain, berupa zat pewarna, dan sebagainya.

Meskipun demikian, sebagian besar margarin mengandung lemak tak jenuh ganda yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa margarin juga diperkaya dengan sterol dan stanol yang bisa meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar kolesterol jahat LDL, tetapi riset lebih lanjut masih diperlukan untuk menelusuri efek sterol dan stanol terhadap penyakit jantung.

Mana yang lebih sehat?

Hal yang paling penting yang harus diingat adalah untuk tidak mengonsumsi mentega atau butter dan margarin secara berlebihan, serta mengusahakan untuk memilih jenis margarin dan mentega yang lebih sehat untuk dikonsumsi. 

Bila Anda ingin menggunakan mentega, maka pilihlah mentega yang lebih bernutrisi yang terbuat dari susu dengan sapi yang diberikan pakan rumput dan bukan makanan olahan.

Jika Anda memilih margarin, maka carilah margarin yang bebas dari lemak trans dan terbuat dari minyak tumbuhan yang sehat, seperti margarin dari minyak zaitun. 

Selalu cek label margarin untuk melihat apakah margarin mengandung minyak yang terhidrogenasi. Meski margarin disebut tidak mengandung lemak trans, tetapi bila terdapat minyak yang terhidrogenasi, maka pasti terdapat lemak trans di dalamnya.

Pilihlah juga margarin yang tidak terlalu keras. Semakin keras margarin, maka semakin banyak pula lemak trans yang terkandung di dalamnya.

SEHATQ.COM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

8 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

11 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

21 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.


Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

29 hari lalu

Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

31 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


Hindari Malas Saat Puasa, Berikut Tips Berolahraga Selama Ramadan

37 hari lalu

Ilustrasi wanita memakai sepatu olahraga. Freepik.com
Hindari Malas Saat Puasa, Berikut Tips Berolahraga Selama Ramadan

Menjaga kebugaran tubuh bisa dilakukan dengan berolahraga saat puasa. Berikut tips olahraga yang aman selama Ramadan.


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

38 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Mengenal Apple Cheeks dan Kiat Membentuknya

19 Februari 2024

Ilustrasi wanita memegang pipi. Unsplash.com/James Resly
Mengenal Apple Cheeks dan Kiat Membentuknya

Apple cheeks adalah istilah untuk menyebut tulang pipi yang tampak bulat dan sintal layaknya apel.


7 Cara Menghilangkan Double Chin agar Leher Lebih Ramping

6 Februari 2024

Memiliki double chin dapat membuat banyak orang menjadi tidak percaya diri. Berikut ini cara mudah menghilangkan double chin yang efektif.  Foto: Canva
7 Cara Menghilangkan Double Chin agar Leher Lebih Ramping

Memiliki double chin dapat membuat banyak orang menjadi tidak percaya diri. Berikut ini cara mudah menghilangkan double chin yang efektif.