TEMPO.CO, Jakarta - Emma Watson menjadi bagian dalam peluncuran layanan bantuan hukum gratis untuk perempuan yang mengalami pelecehan seksual di tempat kerja. Layanan bantuan hukum ini dikelola oleh sebuah lembaga amal untuk perempuan di Inggris, Rosa, dengan dukungan lembaga Time’s Up UK Justice and Equality Fund.
Aktris yang bermain di Little Woman itu merupakan salah satu penyumbang pertama lembaga ini. Tahun lalu, ia menyumbang sebesar satu juta poundsterling atau lebih dari Rp19 miliar untuk memulai Justice and Equality Fund.
Aktivis gerakan perlawanan pelecehan terhadap perempuan Time’s Up UK itu mengatakan bahwa layanan ini bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman bagi semua orang. “Dan layanan ini merupakan perkembangan besar untuk memastikan bahwa semua wanita didukung, di mana pun kita bekerja,” kata dia, seperti dikutip The Independent.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Trades Union Congress (TUC), satu dari dua perempuan telah mengalami pelecehan seksual di tempat kerja. Deeba Syed, pejabat hukum senior di Rights of Women, menyoroti fakta bahwa pelecehan seksual di tempat kerja sering kali disembunyikan, meskipun telah mencapai tingkat epidemi. "Tujuan layanan ini adalah untuk memberdayakan perempuan agar menggunakan hak-hak hukum mereka di tempat kerja," kata Syed.
Para perempuan akan diberi pemahaman tentang persamaan dan hukum diskriminasi, juga memberikan opsi hukum yang tersedia. Selama ini, pelecehan seksual di tempat kerja sering ditangani dengan cara yang dianggap negatif dan merusak.
Emma Watson selama ini dikenal sebagai aktivis yang menentang pelecahan terhadap perempuan. Ia mengaku pernah mengalami hal yang sama di Hollywood. Emma yang juga seorang duta PBB itu mengutip data bahwa angka statistik di Inggris, negara asalnya, menunjukkan perempuan usia 18-24 tahun banyak mengalami pelecehan seksual di tempat kerja.
INDEPENDENT.CO.UK | TELEGRAPH.CO.UK