TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua ibu yang baru melahirkan langsung bisa mengeluarkan air susu ibu atau ASI. Sebagian baru beberapa hari kemudian, bahkan ada yang tidak keluar hingga seterusnya. Apa penyebabnya?
Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI menjelaskan sulitnya ASI yang keluar yang dialami oleh beberapa ibu baru melahirkan dikarenakan oleh adanya tekanan atau stres dan juga tidak adanya dukungan dari orang terdekat.
Baca Juga:
Dokter anak dr Wiyarni Pambudi Sp.A IBCLC dari Satgas ASI IDAI mengatakan, kasus ibu yang sulit menghasilkan ASI usai kelahiran dikarenakan tidak tahan dengan kondisi dan tekanan dari lingkungan.
Wiyarni menerangkan peran orang terdekat seperti suami dan orang tua yang harus bisa mendukung ibu agar bisa menyusui dan menghasilkan ASI yang banyak.
"Perlu dukungan ayah. Dukungan ayah didapatnya dari ayah yang mau mendengarkan keluh kesah istri," kata dia di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2019.
Seorang ayah harus sabar dalam mendampingi proses menyusui ibu dan mendukungnya dengan memberikan pijatan atau mencari informasi tentang proses menyusui. "Ibu yang habis melahirkan kelelahan dan repot dengan bayinya, tugas ayah mencarikan ilmu tentang menyusui," kata dia.
Selain dukungan ayah, ibu menyusui juga harus mendapat dukungan dari orang tua, khususnya ibu mertua yang menurut Wiyarni bisa memberikan efek psikologis berbeda terhadap ibu menyusui.
Wiyarni menyebutkan agar ibu bisa menghasilkan ASI yang lancar harus menjaga suasana hati ibu agar tetap nyaman, tenang, dan senang. Menurut dia, makanan tertentu yang dapat memperlancar ASI seperti daun katuk tidak akan berefek apa-apa jika ibu tetap tertekan dan tak mendapat dukungan.
ANTARA