Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bedakan Tahi Lalat Normal dan Berbahaya dengan Prinsip ABCDE

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi tahi lalat. Newstracklive.com
Ilustrasi tahi lalat. Newstracklive.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahi lalat kerap dianggap mempercantik wajah bagi sebagian orang. Terbentuk dari pertumbuhan melanosit, sel penghasil warna kulit yang mengumpul di satu area kecil di kulit, tahi lalat terdiri dari beberapa jenis. 

Pertama, tahi lalat kongenital yang biasa disebut tanda lahir. tahi lalat kongenital memiliki ukuran, bentuk dan warna yang berbeda-beda. Namun secara umum, tahi laat ini kecil, berbentuk bulat, bisa rata dengan kulit atau sedikit timbul, dan warnanya bisa hitam, cokelat muda dan tua, serta merah. 

Bila ukuran tahi lalat besar, risikonya lebih tinggi untuk berubah menjadi tahi lalat yang berbahaya saat dewasa nanti. Karena itu, perubahan ukuran, bentuk, dan warna pada tanda lahir berukuran besar, sebaiknya diperiksakan ke dokter.

Jenis lainnya adalah tahi lalat biasa. Seseorang dengan warna kulit terang bisa memiliki sampai 40 tahi lalat biasa di seluruh tubuhnya. Tahi lalat jenis ini muncul setelah lahir hingga seseorang berusia 20an. Ciri-ciri tahi lalat ini umumnya berbentuk bulat atau oval, rata atau sedikit timbul dari permukaan kulit. Permukaan tahi lalat bisa halus atau kasar, dan kadang ditumbuhi helaian rambut. Ukuran kecil dan tidak berubah serta terdiri dari satu warna saja, bisa hitam, cokelat, merah, merah muda, atau kebiruan Jika memiliki lebih dari 50 buah tahi lalat normal, dikatakan berisiko lebih tinggi untuk terkena kanker kulit.

Berikutnya adalah jenis tahi lalat atipikal, yaitu tahi lalat yang penampakannya dianggap jelek. Berbeda dengan tahi lalat biasa, tahi lalat ini memiliki ciri-ciri bentuknya tidak beraturan, permukaannya kasar, ukurannya besar, umumnya lebih dari 6 milimeter, dan warnanya campuran, biasa cokelat dan merah.

Meski tahi lalat atipikal sangat jarang muncul di wajah, jenis ini lebih berisiko menjadi tahi lalat yang berbahaya. Tahi lalat ini bisa meningkatkan faktor risiko kanker kulit melanoma, khususnya jika Anda memiliki lebih dari empat tahi lalat atipikal dan ada riwayat kanker kulit dalam keluarga. 

Ada beberapa faktor yang bisa menambah potensi kemunculan tahi lalat atipikal. Mulai dari proses penuaan, warna kulit yang terang, riwayat keluarga yang memiliki tahi lalat atipikal, sering terpapar sinar matahari, mutasi genetik, serta reaksi terhadap penggunaan obat-obatan tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, tahi lalat yang baru muncul pada usia dewasa (terutama di atas 25 tahun), lebih besar kemungkinannya untuk berubah menjadi tahi lalat yang berbahaya. Studi-studi medis bahkan menemukan bahwa 70 persen dari kasus kanker kulit melanoma diawali dari munculnya tahi lalat baru di usia dewasa. 

Tak hanya faktor usia, tahi lalat dengan dengan penampakan berbeda dari tahi lalat lain di tubuh Anda juga berpotensi menjadi kanker. Periksa dan amati pula kemunculan tahi lalat pada area kulit yang sering terkena paparan sinar matahari. Misalnya, wajah, leher, telinga, tangan, dan kaki.

Prinsip ABCDE untuk kenali tahi lalat yang berbahaya

Untuk membedakan tahi lalat normal dengan tahi lalat yang berbahaya, Anda bisa mengingat prinsip ABCDE. 

  • Asymmetry: Tahi lalat berbahaya akan memiliki bentuk tidak simetris. Bisa jadi setengah bagian bentuknya beda dengan setengah bagian lainnya.
  • Border: Tahi lalat yang berbahaya mempunyai tepi yang tidak jelas dan tidak beraturan di kulit.
  • Color: Tahi lalat berbahaya tidak hanya satu warna. Warnanya bisa bercampur antara cokelat, hitam, merah, bahkan putih.
  • Diameter: Ukuran tahi lalat yang berbahaya biasanya lebih besar dari 0,5 cm.
  • Evolution: Tahi lalat mengalami perubahan bentuk, ukuran, dan warna.

Segera konsultasi ke dokter bila gejala ABCDE terjadi pada tahi lalat Anda. Dokter akan melakukan pengambilan sampel jaringan (biopsi) dari tahi lalat untuk menentukan apakah benar tahi lalat ini memang berbahaya.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hal Pengobatan Kanker Kulit

24 Januari 2024

Sarah Ferguson atau Duchess of York, mantan istri Pangeran Andrew, putra Ratu Elizabeth II. Instagram.com/@sarahferguson15
8 Hal Pengobatan Kanker Kulit

Kanker kulit biasanya muncul pada kulit yang terekspos sinar matahari. Seperti kulit kepala, wajah, bibir, telinga, leher, lengan, dan tangan.


Gejala dan Faktor Risiko Kanker Kulit Seperti yang Diderita Sarah Ferguson

24 Januari 2024

Sarah Ferguson (Instagram/@sarahferguson15)
Gejala dan Faktor Risiko Kanker Kulit Seperti yang Diderita Sarah Ferguson

Kanker kulit tumbuh di jaringan kulit, ditandai dengan perubahan pada kulit. Seperti muncul benjolan, bercak, atau tahi lalat dengan bentuk dan ukuran tak normal.


ABCDE Kanker Kulit seperti yang Diidap Sarah Ferguson

22 Januari 2024

Sarah Ferguson atau Duchess of York, mantan istri Pangeran Andrew, putra Ratu Elizabeth II. Instagram.com/@sarahferguson15
ABCDE Kanker Kulit seperti yang Diidap Sarah Ferguson

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling berbahaya karena bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh lain dan kini diderita Sarah Ferguson.


Pro dan Kontra Tato, Apakah Berpotensi Sebabkan Kanker Kulit?

16 Januari 2024

Ilustrasi tato. Discovery.com
Pro dan Kontra Tato, Apakah Berpotensi Sebabkan Kanker Kulit?

Tato sudah menjadi hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat. Apa bahayanya, apakah bisa menyebabkan kanker kulit?


Tanda Kanker Kulit yang Tampak di Kuku

2 Januari 2024

Ilustrasi kuku kuning. Foto: Instagram/@mirage_beauty_spa
Tanda Kanker Kulit yang Tampak di Kuku

Waspadai jika melihat bercak hitam di kuku. Dalam beberapa kasus, itu bisa jadi gejala melanoma subungual, jenis kanker kulit.


Penting Diketahui Memakai Sunscreen dengan Benar pada Musim Panas

31 Oktober 2023

Tabir surya
Penting Diketahui Memakai Sunscreen dengan Benar pada Musim Panas

Mengenakan sunscreen atau tabir surya baik di luar maupun di dalam rumah pada musim panas perlu diperhatikan penggunaannya secara benar.


Kanker Kulit Melanoma dan Non-melanoma, Mana Lebih Ganas?

24 Oktober 2023

Ilustrasi Melanoma. freepik.com
Kanker Kulit Melanoma dan Non-melanoma, Mana Lebih Ganas?

Dari dua jenis kanker kulit, melanoma dan non-melanoma, mana yang lebih ganas dan berbahaya? Dokter memberi penjelasan.


Begini Penyebab Kanker Kulit, Kenali 8 Tandanya

10 Oktober 2023

Deteksi kanker kulit. Kredit: Great Lakes Ledger
Begini Penyebab Kanker Kulit, Kenali 8 Tandanya

Tanda-tanda dari kanker kulit salah satunya bisa dilihat dari perubahan tahi lalat. Apa lagi gejalanya, ketahui pula penyebabnya.


Melanospy Alat Pendeteksi Kanker Kulit Ciptaan 5 Mahasiswa Unand, Begini Cara Kerjanya

10 Oktober 2023

Kelima mahasiswa Unand yang menciptakan sistem pendeteksi dini kanker kulit melanoma maligna. Foto: Unand
Melanospy Alat Pendeteksi Kanker Kulit Ciptaan 5 Mahasiswa Unand, Begini Cara Kerjanya

Lima mahasiswa Unand ciptakan alat pendeteksi kanker kulit, bagaimana cara kerja alat itu dan kanker kulit seperti apa yang bisa dideteksi?


Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Kanker Kulit

10 Oktober 2023

Mahasiswa Universitas Andalas menggunakan alat pendeteksi dini kanker kulit melanoma maligna. Antara/HO-Humas Unand)
Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Kanker Kulit

Mahasiswa Universitas Andalas (Unand) membuat inovasi sistem pendeteksi dini kanker kulit melanoma maligna.