Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Menyusui Wajib Kenali 12 Penyebab Mastitis

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMastitis adalah radang kelenjar susu yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Selain infeksi, penyakit ini juga disebabkan oleh faktor lain seperti tersumbatnya saluran ASI.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi pemicu terjadinya mastitis, terutama pada ibu menyusui. Ketika mengalami mastitis, wanita akan merasakan payudaranya nyeri hingga bengkak. Kondisi ini sering terjadi dalam tiga bulan pertama setelah melahirkan.

Mastitis terjadi ketika adanya bakteri yang masuk ke kelenjar susu karena kerusakan pada kulit di sekitar puting. Sementara, mastitis karena tersumbatnya saluran ASI terjadi ketika ASI mengalami penumpukan di payudara sehingga terjadilah peradangan.

Selain itu, ada beberapa pemicu terjadinya mastitis yang harus Anda ketahui. 

#1. Kulit puting yang lecet
tulit puting yang lecet atau mengelupas membuat bakteri lebih mudah masuk ke dalam payudara ibu. Selain itu, kondisi ini juga bisa membuat ibu enggan untuk menyusui sehingga keduanya dapat memicu terjadinya mastitis.

#2. Pengosongan payudara yang tidak sempurna
Saat malam hari, tidak jarang ibu menyusui sangat mengantuk sehingga ketika bayi ingin menyusu, pemberian ASI hanya dilakukan sebentar saja. Akibatnya, pengosongan ASI di payudara pun menjadi tidak sempurna dan dapat memicu terjadinya mastitis.

#3. Frekuensi menyusui yang jarang atau waktu menyusui yang pendek
Ketika ibu jarang menyusui bayi atau hanya menyusui dalam waktu yang pendek, hal ini bisa memicu ibu mengalami radang kelenjar susu atau mastitis. Penumpukan ASI yang terjadi dapat menyebabkan peradangan pada payudara.

#4. Pelekatan bayi yang kurang baik
Bayi yang hanya mengisap puting, tidak termasuk areola (kulit di sekitar puting), dapat menyebabkan puting ibu terhimpit di antara gusi dan bibir bayi sehingga aliran ASI tersalurkan secara tidak sempurna. Oleh sebab itu, hal ini bisa memicu terjadinya mastitis.

#5. Jumlah ASI yang terlalu banyak
Jumlah ASI yang terlalu banyak dapat menyebabkan ASI sering menumpuk. Hal ini bisa memicu terjadinya radang kelenjar susu.

#6. Berhenti menyusui dengan cepat atau mendadak
Ketika bepergian, bayi bisa merasa lapar sehingga ibu harus menyusuinya. Namun, jika ibu berhenti menyusui dengan cepat atau mendadak maka pengosongan ASI di payudara pun menjadi tidak sempurna dan memicu ibu berisiko mengalami mastitis.

#7. Menyusui dengan satu payudara
Menyusui dengan satu payudara dapat memicu terjadinya mastitis. Hal ini disebabkan karena satu payudara mengalami pengosongan ASI yang sempurna, sementara satu payudara lain mengalami penumpukan ASI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#8. Mengenakan bra yang ketat
Bra yang ketat bisa membuat puting tertekan atau tergesek sehingga mengalami luka. Hal ini bisa menyebabkan bakteri masuk dan memicu terjadinya mastitis.

#9. Menggunakan krim puting
Penggunaan krim puting yang berlebihan dapat membuat bakteri dari mulut bayi menumpuk. Hal ini bisa jadi pemicu ibu mengalami radang kelenjar susu.

#10. Kelelahan
Kelelahan dapat membuat sistem kekebalan tubuh ibu menyusui melemah sehingga rentan mengalami mastitis.

#11. Malnutrisi
Jika ibu menyusui mengalami malnutrisi, maka daya tahan tubuhnya menjadi rendah. Daya tahan tubuh yang rendah bisa memicu terjadinya mastitis karena infeksi atau pengosongan ASI yang tidak sempurna.

#12. Merokok
Merokok dapat merusak saluran susu sehingga membuat ibu menyusui lebih rentan terkena infeksi. Hal ini bisa menjadi pemicu terjadinya mastitis.

Untuk mengatasi masalah ini, ibu menyusui dianjurkan untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, seringlah menyusui agar pengosongan ASI terjadi dengan sempurna sehingga ASI tidak menumpuk dan memicu terjadinya radang. Akan tetapi, jika sudah terlanjur kena mastitis maka Anda dapat mengonsumsi antibiotik dan menggunakan kompres hangat pada payudara.

Ibu masih boleh menyusui meski terkena radang kelenjar susu atau mastitis. Bahkan pada kebanyakan kasus, menyusui terbukti bisa membantu penyembuhan mastitis dengan cepat. Selain itu, jika Anda meminum antibiotik untuk menyembuhkan mastitis, maka hal tersebut aman-aman saja karena tidak ada bahaya yang mengancam si bayi.

Namun, bila Anda merasa terlalu nyeri untuk menyusui dari payudara yang terkena mastitis maka Anda dapat menggunakan pompa ASI untuk mengosongkannya. Kompres hangat sebelum menyusui juga dapat membantu mendorong ASI mengalir. Pastikan Anda mengosongkan payudara yang terkena mastitis agar tidak terkena masalah lainnya.

SEHATQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes Bagi Cara Beri ASI yang Benar, Kapan Perlu Tambahan Susu Formula?

28 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Kemenkes Bagi Cara Beri ASI yang Benar, Kapan Perlu Tambahan Susu Formula?

Berikut cara menyusui yang disarankan Kemenkes, kendala pemberian ASI, dan kapan perlu diberi susu formula?


Jokowi Resmi Bentuk Badan Gizi Nasional

29 hari lalu

Presiden Joko Widodo mengajak para pimpinan lembaga negara untuk mengunjungi sejumlah infrastruktur penting di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser, Kalimantan Timur, Sabtu, 17 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Resmi Bentuk Badan Gizi Nasional

Jokowi membentuk Badan Gizi Nasional setelah menerbikan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024.


Perlunya Memahami Manfaat ASI Eksklusif agar Ibu Semangat Menyusui

30 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Memahami Manfaat ASI Eksklusif agar Ibu Semangat Menyusui

Salah satu cara agar ibu menyusui lebih termotivasi memberikan ASI eksklusif adalah dengan mempelajari manfaat bagi diri sendiri dan bayinya.


Saran Konselor Laktasi agar Ibu Bekerja Sukses Beri ASI Eksklusif

30 hari lalu

Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Saran Konselor Laktasi agar Ibu Bekerja Sukses Beri ASI Eksklusif

Mempersiapkan diri dan lingkungan sangat penting demi keberhasilan pemberian air susu ibu atau ASI eksklusif oleh ibu bekerja.


Perlunya Tempat Kerja Menyediakan Dukungan Konselor Laktasi

37 hari lalu

Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Perlunya Tempat Kerja Menyediakan Dukungan Konselor Laktasi

Peneliti menyebut perlunya penyediaan konselor laktasi bagi ibu menyusui di tempat kerja untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif.


Saran Pakar agar Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui Tercukupi

39 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Saran Pakar agar Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui Tercukupi

Ahli gizi menyebut pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu menyusui agar bisa memberikan ASI yang optimal untuk bayi.


Cegah Terjadinya Mastitis pada Ibu Menyusui

41 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Cegah Terjadinya Mastitis pada Ibu Menyusui

Pakar memaparkan teknik menyusui harus tepat, yakni posisi sesuai anatomi ibu dan bayi, perlekatan menyusui yang dalam, mulut atau isapan dinamis.


Ibu Kurang Persiapan, Proses Menyusui Berisiko Tak Lancar

42 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Ibu Kurang Persiapan, Proses Menyusui Berisiko Tak Lancar

Proses menyusui yang tak lancar sering disebabkan ibu tidak mempersiapkan diri sejak awal dan tak percaya diri.


Mengintip Ruang Laktasi di Stasiun Daop 6 Yogyakarta Saat Pekan ASI Sedunia

43 hari lalu

Suasana Stasiun Tugu Yogyakarta Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Mengintip Ruang Laktasi di Stasiun Daop 6 Yogyakarta Saat Pekan ASI Sedunia

Daop 6 Yogyakarta menunjukkan dukungan untuk Pekan ASI Sedunia dengan menyediakan ruang laktasi yang memadai


Psikolog Ingatkan Pentingnya Dukungan Ibu Baru Hadapi Masa Sulit Awal Menyusui

45 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomTricks
Psikolog Ingatkan Pentingnya Dukungan Ibu Baru Hadapi Masa Sulit Awal Menyusui

Ibu yang baru melahirkan membutuhkan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat dalam menghadapi masa sulit pada awal menyusui.