Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Ibu Hamil Obesitas, Anak Berisiko Epilepsi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas tidak baik untuk kesehatan, terlebih untuk ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Kenaikan berat badan ibu selama hamil harus dipantau. Obesitas selama kehamilan dapat meningkatkan risiko epilepsi pada anak. Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Neurology tentang risiko epilepsi karena ibu obesitas saat hamil.

Semakin banyak pertambahan berat badan ibu saat hamil, semakin tinggi risiko epilepsi pada bayi. Para ahli melakukan penelitian dengan melakukan analisa dari 1,5 juta bayi yang lahir pada 1997 hingga 2011 di Swedia. Ditemukan 7.592 bayi atau 0,5 persen mengalami epilepsi.

Risiko epilepsi sebesar 11 persen terjadi pada ibu dengan indeks massa tubuh (BMI) 25-29. Risiko meningkat menjadi 20 persen pada ibu dengan indeks massa tubuh (BMI) 35. Risiko semakin meningkat menjadi 30 persen pada ibu dengan indeks massa tubuh (BMI) 40. Sementara, ibu hamil yang sangat gemuk, memiliki risiko bayi menderita epilepsi sebesar 82 persen, seperti yang tertulis dalam ABC Net Australia.

Di dunia, lebih dari 50 juta orang menderita epilepsi. Sejauh ini dokter belum dapat mengetahui 60 persen penyebab kejang dari kasus ini. Dari penelitian, terdapat hubungan tidak langsung antara berat badan ibu selama hamil dan bayinya, namun hasil penelitian terdapat dampak yang signifikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mengingat bahwa kelebihan berat badan dan obesitas merupakan faktor risiko yang dapat diubah, mencegah obesitas pada wanita usia reproduksi dapat mengurangi risiko epilepsi," kata penulis penelitian Neda Razaz, dilansir dari Med Page Today.

Para ahli menyarankan ibu hamil mengurangi kalori dalam pola makan dan melakukan aktivitas fisik. Ada baiknya wanita yang mengalami obesitas sebelum memutuskan untuk hamil melakukan penurunan berat badan terlebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

5 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

6 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

8 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

14 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

16 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

21 hari lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

21 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

24 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.