TEMPO.CO, Jakarta - Minum teh akan terasa lebih nikmat bila disesuaikan dengan jenis makanan yang disantap. Pakar teh Oza Sudewo, salah satu juri kompetisi Tea Masters Cup, berbagi pengetahuan memilih teh yang sesuai dengan makanan pendampingnya.
"Sama seperti wine, misalnya wine merah cocok dengan daging merah sementara wine putih cocok dengan daging putih," kata Oza.
Saat memakan hidangan berbahan dasar daging ayam maupun ikan, maka minuman yang cocok adalah teh hijau. Makanan yang dimasak dengan banyak minyak, misalnya hidangan di restoran Cina, juga nikmat bila dipasangkan dengan teh hijau yang bisa membersihkan lidah yang terlalu berminyak.
Teh hitam bisa dipilih untuk makanan berat yang diolah jadi hidangan berlemak. Teh jenis ini juga cocok jadi pendamping makanan yang bersantan untuk menyegarkan rongga mulut.
"Cokelat juga cocok dimakan dengan teh hitam," imbuhnya.
Akhir-akhir ini juga mulai banyak teh dengan rasa dan aroma buah. Jenis teh seperti ini serasi bila diminum sambil menyantap kue-kue manis atau asin. Tradisi yang sudah mengakar juga jadi salah satu faktor untuk menentukan kecocokan teh dengan makanan.
"Kalau makan di rumah makan Padang, pasti tehnya terasa beda? Biasanya yang dipakai adalah teh Vanila," kata Oza.
Di daerah Jawa Barat, teh hitam lebih lazim diminum sebagai pendamping makanan karena memang area tersebut dikelilingi perkebunan teh. Sementara di Jawa Tengah dan Jawa Timur, teh melati lebih populer karena keterbatasan sumber daya alam.