TEMPO.CO, Jakarta - Pola asuh merupakan hal krusial buat setiap orang tua agar tumbuh kembang anak-anak mereka baik, sehat, dan tidak ada yang menyimpang. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Hasto Wardoyo, mengingatkan kepada para orang tua untuk memperhatikan pola asuh anak mulai dari balita dan remaja, yang membutuhkan perlakuan berbeda.
Hasto mengatakan dalam acara Gerakan Pengasuhan Anak dalam rangka peringatan Hari Anak yang digelar di Taman Mini Indonesia Indonesia Indah Jakarta, 21 Juli 2019, pentingnya pengasuhan anak dengan asih, asuh, dan asah.
Asih berarti mengasihi dari hati kepada anak-anak dan kepada keluarga. Asuh dalam pengasuhan berarti memberikan nutrisi yang cukup dan pendidikan yang cukup, sementara mengasah dengan memberikan bekal pada anak agar memiliki keahlian.
Namun, Hasto menekankan hal paling krusial dalam pengasuhan anak balita adalah mengenai tumbuh kembang, sementara pengasuhan pada remaja yang perlu diperhatikan pada saat masa pubertas.
"Di awal sekali, anak-anak yang paling penting pertumbuhan perkembangan, nanti setelah remaja paling penting kesehatan reproduksi karena banyak anak-anak yang tersesat kawin usia dini, hamil diluar nikah, hamil yang tidak dikehendaki dan seterusnya," kata Hasto.
Orang tua dan balita. REUTERS
Mantan Bupati Kulon Progo tersebut berpesan kepada para orang tua untuk mengenali anak sedini mungkin dan merawatnya, bahkan sudah sejak dalam kandungan. Dia menjelaskan orang tua harus mengetahui kesehatan anak sejak dini untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit.
Selain itu, juga penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari dalam kandungan hingga usia dua tahun.
"Perhatikanlah perkembangan anak pada usia pubertas. Usia pubertas itu kalau perempuan usia 12,5 tahun, perhatikanlah dengan baik supaya mereka tidak salah asuh, tidak salah asih, akhirnya banyak yang terjadi pergaulan yang tidak semestinya," katanya.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan ini menjelaskan pemenuhan gizi anak dilakukan untuk mencegah kekerdilan fisik dan otak anak saat dewasa. Sementara perkembangan anak remaja harus diberikan pendidikan kesehatan reproduksi agar memahami berbagai macam risiko kesehatan bila berhubungan seksual usia dini.