TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara di kota-kota besar bisa memicu paru-paru menua lebih dini. Contohnya yang dialami warga Inggris, yang paru-parunya menua empat tahun lebih cepat secara rata-rata selama masa hidup, meningkatkan risiko penyakit paru-paru kronis. Demikian hasil sebuah penelitian di kerajaan itu.
“Hasil penelitian populasi luas di Inggris, sekali lagi, jelas memperkuat argumen untuk kebijakan pengendalian polusi udara yang lebih ketat di negara ini untuk melindungi paru-paru,” kata Dr. Samuel Cai, seorang peneliti dari Sekolah Ilmu Kesehatan dan Lingkungan Kependudukan di Inggris.
Tim peneliti mempelajari data Biobank Inggris pada lebih dari 300.000 orang berusia 40-69 tahun dan menguji fungsi paru-paru mereka. Seiring bertambahnya usia, fungsi paru-paru mereka kurang efektif, dalam beberapa kasus mengarah ke penyakit paru obstruktif kronis (COPD), kondisi paru-paru yang menyebabkan kesulitas bernapas, seperti bronkitis dan emfisema, menurut penelitian baru yang diterbitkan di Jurnal Respiratori Eropa.
Paparan jangka panjang dari udara yang mengandung lima mikrogram polusi partikulat kecil per meter kubik bisa menuakan dini paru-paru hingga dua tahun. Dua pertiga populasi di Inggris tinggal di daerah yang mengandung 10 mikrogram partikulat kecil per meter kubik.
Polusi partikel adalah campuran dari tetesan padat dan cair di udara dan dapat datang dalam bentuk kotoran, debu, jelaga atau asap, berasal dari tambang batu bara dan gas alam, mobil, pertanian, jalan yang tidak beraspal, dan lokasi konstruksi. Penelitian juga menunjukkan jumlah kasus COPD empat kali lebih tinggi daripada jika seseorang hidup dengan perokok dan setengah dari orang yang telah menjadi perokok.