Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komunikasi soal Diabetes Kini Bisa Lewat Ponsel

Reporter

image-gnews
Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes menjadi salah satu dari empat prioritas penyakit tidak menular dan penyebab utama kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal hingga impotensi. Penyakit ini bisa dicegah namun bila tidak ditangani tepat maka menyebabkan amputasi, disabilitas hingga kematian.

Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) dan Sanofi Indonesia resmi meluncurkan aplikasi mobile Diabetes Education Enhancement for Engaged Partnership (DEEP) sebagai wadah komunikasi mengenai perkembangan penyakit diabetes.

"Era digital bisa memudahkan menginformasikan suatu informasi terbaru, misalnya diabetes, bagaimana melayani pasien supaya komplikasi bisa dicegah," ujar Ketua Umum PB PERKENI Profesor Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD- KEMD.

Baca juga:
Kelak, Diabetes Dapat Disembuhkan Sendiri oleh Tubuh Manusia

Ada berbagai fitur dalam aplikasi untuk para tenaga kesehatan ini, antara lain Discover yang berisi video daring, artikel, dan jurnal kesehatan. Materi edukasi berupa protokol penanganan diabetes. Lalu, CME-Learn atau pendidikan medis dari para ahli dalam bentuk video lecture.

Dokter akan menerima artikel tentang diabetes dan diakhiri kuis untuk memeriksa pemahamannya. Setelah itu dia akan mendapatkan sertifikat. Fitur lain, Forum diskusi online dengan para ahli untuk bisa bertukar pikiran maupun bimbingan dari

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketut berharap aplikasi ini setidaknya membantu mencegah peningkatkan prevalensi penyakit diabetes di Indonesia serta kualitas hidup bagi penyandang diabetes. Pada 2017, Indonesia menduduki peringkat keenam di dunia dengan jumlah 10,3 juta penyandang diabetes dalam rentang usia 20-79 tahun. Laporan hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2018 menunjukkan prevalensi diabetes melitus sebesar 10,9 persen atau naik empat persen (6,9 persen) pada tahun 2013.

Artikel lain:
Banyak Mitos Soal Diabetes, Ini Faktanya Menurut Pakar

"Walau prevalensi kecil, 10 persen di antara penduduk dewasa tetapi karena jumlah penduduk besar, prevalensi kecil menjadi jumlah yang besar," kata Ketut.

"Dampak lain diabetes, mengurangi usia harapan hidup sebesar 5-10 tahun. Namun dengan perawatan tepat, pasien dapat memiliki kualitas kehidupan dan kesehatan yang lebih baik," tutur Ketut.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

4 hari lalu

Gejala diabetes pada anak di antaranya adalah sering haus dan sering pipis. Kenali gejala lainnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Foto: Canva
10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.


Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

5 hari lalu

Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly
Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

Berikut panduan porsi makan yang sehat untuk menjaga gula darah tetap stabil seusai Lebaran dari dokter penyakit dalam.


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

8 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

16 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

16 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

25 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?