Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai 3 Jenis Infeksi Cacingan yang Sering Menyerang Anak

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anak main tanah. Shutterstock
Ilustrasi anak main tanah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCacingan pada anak lebih sering terjadi karena sistem imun anak yang rendah. Selain itu, anak-anak lebih cenderung mengalami infeksi cacing akibat bermain di tanah yang terkontaminasi larva atau telur cacing.

Baca juga: Awas Anak Cacingan, Cek Gejala dan Cegah dengan Cara Berikut

Ada berbagai jenis infeksi cacing yang bisa dialami oleh anak, tetapi di Indonesia, cacingan pada anak umumnya disebabkan oleh cacing cambuk, cacing tambang, dan cacing gelang.

#1. Cacing tambang
Cacing tambang jenis Necator americanus dan Ancylostoma duodenale adalah pelaku dari hookworm infection pada anak. Hookworm infection atau infeksi cacing tambang timbul saat cacing tambang masuk ke tubuh penderita melalui kulit.

Hookworm infection dapat terjadi ketika seseorang berjalan dengan kaki telanjang di tanah yang terkontaminasi dengan telur atau larva. Larva atau telur cacing tambang juga dapat masuk ke tubuh ketika seseorang menghirup partikel tanah yang terkontaminasi. Saat sudah di dalam usus, cacing tambang akan menempel pada usus penderita.

Hookworm infection bisa memicu anemia dan kekurangan nutrisi karena cacing tambang mengisap darah untuk mendapatkan asupan nutrisi. Selain anemia, beberapa tanda dari hookworm infection adalah penurunan berat badan, demam, kehilangan nafsu makan, sakit perut, masalah pernapasan, diare, kelelahan, dan ruam merah yang gatal pada kulit.

#2. Cacing cambuk
Cacingan
pada anak karena infeksi cacing cambuk disebabkan oleh cacing cambuk jenis Trichuris trichiura. Istilah cacing cambuk muncul karena bentuk khas dari cacing cambuk yang seperti cambuk. Seseorang bisa terjangkit infeksi cacing cambuk setelah menelan tanah yang mengandung telur atau larva cacing cambuk atau meminum air yang terkontaminasi tinja penderita infeksi cacing cambuk.

Seseorang juga bisa menderita infeksi cacing cambuk ketika menyentuh tanah yang terkontaminasi dengan telur atau larva cacing cambuk menggunakan tangan dan meletakkannya di dekat mulut. Buah-buahan dan sayuran yang terkontaminasi telur atau larva cacing yang tidak dicuci bersih dan dimasak sampai matang bisa menyebabkan infeksi cacing cambuk. Terdapat tanda-tanda yang bisa dirasakan ketika infeksi cacing cambuk terjadi seperti sakit peut, mual, sakit kepala, muntah dan diare yang mengandung darah, frekuensi buang air besar yang meningkat dan diiringi rasa sakit, ketidakmampuan untuk menahan buang air besar, serta penurunan berat badan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#3. Cacing gelang
Salah satu spesies cacing gelang, yaitu Ascaris lumbricoides menyerang bagian usus kecil. Infeksi cacing gelang adalah cacingan pada anak yang paling umum terjadi. Infeksi cacing gelang bisa terjadi ketika telur atau larva cacing gelang tertelan.

Makanan yang terkontaminasi dengan telur cacing gelang yang tidak dicuci dan dimasak sampai matang adalah salah satu cara cacing gelang menginfeksi manusia. Cara lainnya adalah saat anak memasukkan tangan yang belum dicuci sehabis memegang tanah yang terkontaminasi telur atau larva cacing gelang ke mulut.

Umumnya, infeksi cacing gelang tidak terlihat gejalanya. Namun, cacing gelang yang menginfeksi paru-paru bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di dada, dahak yang mengandung darah, sesak napas, demam dan batuk. Sementara infeksi cacing gelang pada usus memicu muntah, turunnya nafsu makan, adanya cacing dalam tinja, mual, diare, pencernaan yang terhalang, penurunan berat badan, gangguan pertumbuhan, dan sakit perut.

Pencegahan cacingan pada anak
Cacingan pada anak bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri. Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan sehabis dari kamar mandi dan sebelum makan. Gunting kuku anak agar tetap pendek.

Minta anak untuk menggunakan alas kaki saat bermain di luar untuk mencegah cacingan pada anak. Pastikan agar bahan makanan selalu dicuci dan dimasak sampai matang sebelum dikonsumsi.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.