TEMPO.CO, Jakarta - Ani Yudhoyono memililki gaya busana yang khas. Istri presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ini kerap terlihat menggunakan busana berbahan batik, berwarna atau bermotif dengan senada sang suami dan para menantunya, Annisa Pohan dan Aliya Rajasa.
Baca juga: Fish and Chips Makanan Favorit Ani Yudhoyono
Menilik laman Instagramnya, Ani Yudhoyono juga tampak elegan mengenakan berbagai busana maupun aksesori seperti scarf atau kacamata hitam. Dalam berbagai kesempatan ia tampak menyematkan scarf polos beragam warna, mulai
dari merah, biru, menyesuaikan dengan warna busana yang dia kenakan. Terkadang dia juga mengenakan scarf bermotif dan cocok dengan busana saat itu.
Ani Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono. Instagram/@aniyudhoyono
Beberapa kali terlihat Ani Yudhoyono mengenakan busana batik beraneka motif dan warna yang sama seperti yang dikenakan SBY, saat beraktivitas bersama. Salah satunya saat merayakan ulang tahunnya ke-66 pada 6 Juli 2018 silam.
Ani Yudhoyono saat merayakan ulang tahunnya ke-66 bersama SBY dan keluarga, pada 6 Juli 2018. Instagram/@aniyudhoyono
Selain dengan SBY, dia juga mengenakan busana yang kompak dengan para menantunya, Annisa Pohan dan Aliya Rajasa. Mulai dari kebaya sampai busana muslim.
Baca juga: Perjuangan Ani Yudhoyono Melawan Kanker dan Dukungan Keluarga
Ani Yudhoyono bersama Aliya Rajasa, Annisa Pohan dan Amira Yudhoyono. Instagram/@aniyudhoyono
Dalam sejumlah kesempatan, Ani Yudhyono juga melengkapi penampilannya dengan outer atau luaran beraneka warna. Untuk momen tak formal, saat bepergian bersama cucu dan menantunya, Ani Yudhyono tak segan tampil kasual mengenakan denim panjang selutut dan kemeja motif hingga polos, lengkap dengan kacamata hitam dan sesekali topi.
Ani Yudhoyono mengenakan outer putih dan kaus merah saat menonton pertandingan Asian Games 2018 bersama SBY, anak, mantu dan cucu-cucu. Instagram/@aniyudhoyono
Pada awal tahun 2019, publik terkejut mengetahui kabar mengenai Ani Yudhoyono menderita kanker darah. Ia meninggal dunia pada Sabtu, 1 Juni sekitar pukul 11.50 waktu Singapura, setelah tiga bulan menjalani pengobatan National University Hospital Singapore.