TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan Sansa Stark di episode terakhir serial Game Of Thrones mencuri perhatian. Putri tertua keluarga Stark ini memperoleh kemerdakaan kembali wilayah Utara. Dia berhasil menjadi ratu dan menguasai wilayah Utara.
Baca juga: Sophie Turner Diet Esktrem, Siklus Menstruasi Sempat Terhenti
Adegan itu dimainkan secara dramatis, dengan montase yang menunjukkan semua elemen tampilan baru Sansa Stark. Ia memakai mahkota perak, gaun baru dengan sulaman daun pohon weirwood, serta gaya rambut yang sesuai. Untuk penobatannya, rambut Stark dibiarkan tergerai.
Rambut Sansa Stark selalu menjadi penanda bagi drama politik dan pribadi seputar karakternya. Tapi di episode terakhir itu, warganet menilai tampilan terakhir Sansa Stark mirip dengan Ratu Elizabeth I. “Jadi pada dasarnya, Sansa adalah Ratu Elizabeth I,” kata seorang netizen, seperti dilansir dari lama Harper's Bazaar. “Saya benar-benar mendapatkan kemiripan ratu Elizabeth I getaran dan Sansa pada akhirnya - di antara rambut merahnya, menjadi seorang wanita yang tiba-tiba berkuasa setelah melalui hal-hal yang mengerikan,” timpal netizen lainnya.
Maisie Williams sebagai Arya Stark, Isaac HempsteadWright sebagai Bran Stark, dan Sophie Turner sebagai Sansa Stark (Photo:Macall B. Polay/HBO)
Menurut Sophie Turner aktris yang memerankan tokoh Sansa Stark rambutnya selalu berbuah dari musim ke musim tergantung yang mempengaruhinya. “Beberapa episode pertama dia adalah orang wilayah Utara di Winterfell, rambutnya dikepang sederhana, lalu ketika dia pergi ke King's Landing, rambutnya besar, di itu adalah halo besar dan dekaden yang sangat mirip dengan yang dipakai sang Ratu,” ujar Turner kepada Instyle.
Baca juga: Hal yang Bikin Sophie Turner Depresi saat Syuting Game of Thrones
Sophie Turner menambahkan saat Sansa Stark besama Littlefinger, rambutnya berwarna hitam begitu juga pakaiannya. Ketika kembali ke Winterfell, rambutnya dikepang lagi. "Dia menciptakan identitasnya sendiri di musim 7 dan semacam itu berlangsung hingga musim 8. Dia memilih bagaimana dia ingin rambutnya, dan dia akhirnya pemimpin dan influencer,” ujarnya. “Selalu ada pola, tidak pernah secara acak, rambut Sansa terus-menerus mencerminkan orang yang dia pelajari, atau tiru, atau terinspirasi pada saat itu. "
