TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai Direktur Konstruksi PT MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta, Silvia Halim memiliki banyak tugas dan tantangan. Dia mengawasi konstruksi rel MRT, di jalur layang dan bawah tanah, dan harus melakukan perhitungan matang untuk membuat jalur-jalur ini.
Untuk melakukan tugas-tugas ini, Silvia harus tegas dalam memimpin. Dia juga minta bantuan masyarakat untuk terus sabar selama proyek masih berjalan.
Silvia mengatakan kalau masyarakat masih harus berkorban menghadapi kemacetan selama proses pembangunan. Dari kesabaran tersebut, ia bisa memberikan MRT dengan kualitas terbaik yang akan membuat masyarakat merasa senang.
Artikel lain:
Silvia Halim Punya Mantra Khusus Supaya Fokus dengan Pekerjaan
“Begitu selesai, hasilnya langsung terasa. Masyarakat juga merasa puas karena kawasan yang dilalui proyek bisa kembali rapi, bahkan menjadi lebih bagus,” tuturnya.
Sebagai pemimpin proyek besar ini, Silvia harus melakukan perhitungan matang agar tidak merusak bangunan di atasnya saat membuat terowongan bawah tanah. Silvia juga menghadapi birokrasi yang rumit.
Ketika ia dan timnya harus memindahkan jaringan utilitas bawah tanah, dia harus membuat prosedur dan birokrasi sendiri karena belum ada sistemnya. Silvia juga turun tangan dalam menyusun rekayasa lalu lintas. Dia bertugas menata ulang area jalan dan pedestrian setelah proyek MRT selesai.
Karena membangun MRT ini mengambil banyak waktu dan pengorbanan, Silvia meminta bantuan sederhana dari masyarakat. Dia minta bantuan masyarakat untuk tidak merusak proyek ini dan membantu menjaganya.
Baca juga:
Direktur MRT Silvia Halim Awalnya Pantang Datang ke Jakarta
“Saya ingin mengajak masyarakat membantu menjaga MRT yang sudah jadi. Kita bangun menggunakan uang rakyat, jadi jangan sampai dirusak,” jelasnya.
Untuk bisa menyelesaikan proyek MRT dengan baik, Silvia harus bisa tegas dalam memimpin. Ketegasannya tidak cukup untuk membangun proyek ini, dia membutuhkan bantuan dari rakyat.
Secara terbuka, Silvia menjelaskan apa yang dibutuhkan dari rakyat selama proyek ini berjalan. Ia menjadi salah satu tokoh inspiratif perempuan di dunia transportasi, menunjukkan kalau perempuan bisa memimpin proyek besar.
PRAGA UTAMA | DIKO OKTARA