TEMPO.CO, Jakarta - Bau mulut merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi saat berpuasa di bulan Ramadan. Ini membuat orang yang mengalaminya jadi tidak untuk berinteraksi atau berbicara dengan orang lain.
Baca juga: Obat Kumur Solusi Bau Mulut saat Berpuasa? Simak Kata Dokter
Dokter spesialis gizi klinik, Jovita Amelia memamparkan beberapa penyebab bau mulut yang biasanya terjadi. "Bau mulut itu bisa terjadi satu, karena gigi bolong. Yang kedua, bisa karena asam lambungnya tinggi, yang membuat baunya keluar. Yang ketiga, dehidrasi atau kekurangan cairan. Jadi, air ludah kering, lama kelamaan kental dan menjadi bau," ujar Jovita Amelia, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah bau mulut adalah harus memperhatikan makanan yang dimakan saat sahur. "Jadi yang pertama diatasi itu, kalau bau mulut karena gigi bolong tentu harus konsultasi ke dokter gigi. Dua, untuk penderita asam lambung tinggi, hindari makanan-makanan yang meningkatkan asam lambung pada saat sahur, seperti minuman berkarbonasi, gorengan, kafein, itu dihindari semuanya. Selain itu, makanan-makanan yang mengandung gas juga dihindari, seperti ubi dan kol," lanjut Jovita.
Jovita menambahkan, junk food, permen, kopi dan telur sebaiknya tidak dikonsumsi saat sahur. "Juga tidak mengkonsumsi makanan yang baunya menyengat seperti bawang-bawangan, jengkol dan petai," ujarnya.
Tak lupa, Jovita Amelia juga menyarankan untuk minum air yang cukup yakni delapan gelas sehari, dua gelas saat sahur, dua gelas saat berbuka, dua gelas setelah makan, dan dua gelas sebelum tidur. "Jika dehidrasi, berarti harus minum yang cukup. Dua gelas saat sahur itu kan yang disarankan kalau lebih itu lebih baik," kata Jovita Amelia seraya mengingatkan untuk menyikat gigi dan lidah setelah sahur dengan cara yang benar. Gunakan pasta gigi yang cocok dan berkumur dengan obat kumur.