TEMPO.CO, Jakarta - Ramadan segera tiba, dimulai 6 Mei 2019. Buat penderita diabetes yang ingin berpuasa, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sepanjang Ramadan. Salah satunya terkait pemeriksaan gula darah.
Banyak yang menyebut, pemeriksaan gula darah buat penderita diabetes yang sedang berpuasa wajib dilakukan setiap hari. Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, pun memberikan penjelasannya.
"Yang membutuhkan pemeriksaan gula darah setiap hari adalah mereka yang menggunakan insulin. Kalau yang menggunakan pil tidak perlu pemeriksaan gula darah tiap hari kecuali memperlihatkan gejala-gejala hipoglikemia. Ini penting karena ia sedang menjalani puasa dan berkaitan dengan batal tidaknya puasa itu. Jika benar hipoglikemia, ia harus batal puasa karena ini menyangkut hidup mati pasien," jelas Ketut.
Baca juga:
Kelak, Diabetes Dapat Disembuhkan Sendiri oleh Tubuh Manusia
Yang Harus Dilakukan agar Terhindar dari Diabetes
Ketut juga meluruskan sejumlah salah kaprah seputar diabetes. Salah satunya, anggapan pasien diabetes bisa sembuh 100 persen. Ketut menjelaskan bahwa sampai sekarang belum ada istilah setelah diobati, penderita diabetes dinyatakan sembuh 100 persen dan tidak butuh pengobatan lagi seumur hidup.
"Yang ada, beberapa obat termasuk insulin bisa mengendalikan kadar gula darah hingga mendekati normal. Mengapa hanya mendekati normal? Kalau terlalu mendekati normal bahkan normal, selalu ada risiko hipoglikemia yang bisa membahayakan keselamatan pasien,” kata Ketut.
“Ingat pula bahwa semakin tua usia pasien, risiko hipoglikemia semakin ganas. Pasien diabetes bisa mengalami gangguan denyut jantung yang berdampak fatal," tambahnya.