TEMPO.CO, Jakarta - Luna Maya meraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Favorit di Indonesian Movie Actors atau IMA Awards 2019 pada 14 Maret 2019 di MNC Studios. Keberhasilan tersebut berkat perannya di film “Suzanna Bernafas dalam Kubur”.
Baca: Fotonya Sebelahan Luna Maya, Syahrini Unfollow Hotman Paris
Saat memberikan pidato kemenangan, Luna Maya berpesan kepada perempuan-perempuan di luar sana agar jangan pernah takut jatuh, bangkit lagi. Strong. Banyak yang menafsirkan kata 'kekuatan' yang dimaksud Luna Maya terkait pernikahan mantan pacarnya, Reino Barack dengan Syahrini. Terlepas dari itu, ditilik dari segi busana yang dikenakan Luna Maya malam itu ternyata bermakna sumber kekuatan seorang pahlawan perempuan.
Busana yang dipakai Luna Maya adalah koleksi The Fearless Charm dari brand Agnala. Koleksi ini istimewa karena baru dipamerkan saat mengikuti fashion week di Paris selama musim Paris Fashion Week 2019 silam. Agnala menjadi satu-satunya brand asal Indonesia di acara fashion show yang diselenggarakan oleh Oxford Fashion Studio, organisasi asal London.
Artikel terkait:
Bawa Pulang Piala IMA Awards 2019 Luna Maya - Nirina Lempar Puji
“Tema The Fearless Charm terinspirasi dari seorang pahlawan Indonesia, Malahayati. Laksamana dari Kesultanan Aceh. Dia adalah laksamana wanita pertama di dunia modern. Malahayati juga sangat kuat dan dihormati oleh negara Belanda dan Inggris pada zamannya,” ucap Gita Agustina, seorang pendiri label Agnala saat dihubungi Tempo, Sabtu 16 Maret 2019.
Luna Maya. Instagram
Gita menjelaskan busana yang dipakai Luna Maya itu dirancang oleh Tessa Fedilla. "Kami bertiga, saya, Sonang Nadia, dan Tessa adalah saudara ipar. Jadi, saya dan Sonang memberikan ide rancangan, Tessa yang mewujudkannya ke dalam desain,” ucap dia.
Baca juga: Luna Maya Dapat Kartu Ucapan dari Raisa, Apa Isinya?
Menurut Gita, busana yang dipakai Luna Maya kental nuansa Indonesia karena memadukan inspirasi pejuang Aceh dan penggunaan tenun Garut. “Untuk outer biru navy dan kemeja coklat muda itu bahannya dari tenun Garut dengan detail manik-manik. Garis leher yang tinggi juga menjadi fokus desain pada outer. Kami pilih santin silk untuk bahan celana dengan potongan lurus. Detail di bagian tangannya adalah tile bordir. Warna biru navy pada outer Luna Maya juga mewakili DNA Agnala yang berdiri sejak 2015,” kata Gita menjelaskan.
Untuk pemilihan busana tersebut, tim Agnala hanya berkomunikasi dengan Bimo Permadi, penata gaya Luna Maya di IMA Awards 2019. Menurut Gita, tidak ada proses pengepasan dan busana diambil dua hari sebelum acara IMA Awards 2019.