TEMPO.CO, Jakarta - Area Miss V kerap dibersihkan dengan menggunakan sabun atau tisu khusus area kewanitaan. Ada pula yang membersihkan area intim ini dengan air bersih dan mengusapnya pakai tisu atau handuk kering.
Baca: 5 Hal Soal Miss V: Urusan Toilet Umum, Sabun, sampai CD Berenda
Baca Juga:
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dinda Derdameisya mengatakan pemakaian sabun kewanitaan boleh saja dilakukan saat memasuki masa pubertas. Bila sedang beraktivitas tinggi dan mudah berkeringat, dapat memakai sabun khusus Miss V setiap hari. Namun bila rutinitas berjalan normal, menurut Dinda, maka cukup memakainya tiga kali dalam seminggu.
Dia mengingatkan penggunaan sabun kewanitaan hanya di area luar Miss V, jangan sampai masuk hingga liang vagina. “Pembersihan bagian dalam vagina hanya boleh dilakukan oleh dokter. Sabun kewanitaan itu hanya untuk di area luar kewanitaan guna mengatasi kuman dari luar. Itu yang bisa kita atur dan putus mata rantai kumannya,” tutur Dinda Derdameisya di acara peluncuran Andalan Feminine Care di Kaum Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu 13 Maret 2019.
Baca juga: Miss V Kurang Mencengkeram, Coba Latihan Menjepit Ini
Ketika memilih sabun pembersih area kewanitaan, Dinda Derdameisya menyarankan memperhatikan kandungannya. "Jangan sampai ada bau wewangian dan kandungan antiseptik," ucap dia. "Pilih produk yang banyak mengandung prebiotik lactobacillus, bukan antiseptik. Antisipetik itu akan membunuh bakteri yang seharusnya ada di vagina."
Sama seperti usus, Dinda melanjutkan, vagina juga memiliki bakteri baik dan jahat. Bakteri baik bisa membantu menangkis datangnya bakteri dari luar. Sedangkan prebiotik baik untuk menjaga tingkat keasaman atau pHbalance di area kewanitaan.
Sabun kewanitaan juga aman dipakai oleh ibu hamil dan tidak menyebabkan mitos kanker yang beredar di masyarakat. “Pasien saya yang ibu hamil banyak khawatir tentang efek sabun kewanitaan. Sebenarnya aman saja karena kandungan bahan di dalamnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan area kewanitaan," kata dia.
Artikel terkait:
Irma Darmawangsa Lakukan Cara Ini Supaya Miss V Kesat Wangi
Mengenai rumor sabun kewanitaan yang bisa menyebabkan kanker serviks, Dinda menegaskan itu tidak benar. "Kita semua sudah tahu penyebab kanker leher rahim itu adalah virus HPV atau Human Papillomavirus jenis 16 dan 18. Bukan produk yang membantu kebersihan area kewanitaan,” kata Dinda.
SILVY RIANA PUTRI