TEMPO.CO, Jakarta - Istri Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Loemongga Haoemasan adalah seorang pengusaha sukses. Dia terjun ke bisnis properti selama 15 tahun dengan membawa bendera Asiana Group. Loemongga juga merambah bisnis distributor sepatu asal Malaysia, Vincci, bersama tiga sahabatnya. Dia mendirikan rumah produksi KEP Media yang memproduksi sinetron bertema religi, seperti Rahasia Illahi.
Baca: Perempuan Bekerja dan Berpendidikan Tak Lepas dari KDRT, Sebabnya
Loemongga Haoemasan tidak berpangku tangan pada karier suami. Dia meniti karier dari nol. Sama seperti pengusaha lainnya, Loemongga Haoemasan merasakan jatuh bangun dalam merintis bisnis. Namun kuncinya adalah terus bersemangat dan bangkit dari kegagalan.
“Saya gagal empat kali dalam berbisnis. Bikin restoran tutup, buka usaha tekstil garmen tutup. Enggak ada yang instan dan langsung jadi," kata Loemongga Haoemasan saat ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Salah satu penyemangat wanita 45 tahun ini adalah ucapan ibunya. "Ibu saya pernah bilang, 'masak dari sepuluh percobaan, enggak ada satu pun yang berhasil'."
Loemongga Haoemasan mempelajari kenapa dia sampai menerima kegagalan. Kelemahan apa yang ada padanya sehingga tergerus dalam bisnis. "Kegagalan saya waktu itu ternyata karena tidak punya partner. Jadi harus cari partner, staf, atau orang kepercayaan yang mengisi kelemahan kita. Karena enggak mungkin bisa melakukan semua," ucap dia.
Selain bangkit dan belajar dari kegagalan, Loemongga Haoemasan menyarankan para pebisnis pemula berusaha dengan cinta. “Saya mencintai properti karena bisa melihat dari lahan kosong bisa jadi sumber kehidupan. Dari lahan kosong menjadi bangunan, hunian, lalu ada kehidupan dan komunitas. Buat saya itu kesenangan tersendiri,” kata dia.
Loemongga Haoemasan juga menyebutkan faktor perencanaan dan riset mendalam berperan dalam memulai bisnis. Di era digital ini sangat mudah mempelajari jenis bisnis dan langkah persiapan yang dibutuhkan. Sebab itu, dia merasakan perbedaan calon pengusaha di era serba teknologi lebih mudah mendapatkan informasi dibandingkan ketika dia memulai bisnis.
“Sekarang semua informasi mulai dari regulasi, jenis produk, data pasar ataupun perizinan bisa didapat dari riset di Internet. Waktu saya dulu harus bertanya ke beberapa orang. Dan, belum tentu informasi itu update dan benar. Jadi, buat perencanaan sebaik-baiknya melalui riset," ucap mantan model di era 1990-an ini.
Dari sisi kekuatan mental menghadapi jatuh bangun bisnis, Loemongga Haoemasan menyarankan selalu berpegang kepada Tuhan. “Stres dan tekanan itu selalu ada. Tidak hanya kepada pengusaha, tapi juga pekerja dan manusia pada umumnya. Ketika saya sedang kalut atau tertekan soal bisnis, saya selalu curhat kepada Allah. Stres itu harus dilepaskan. Jadi, saya pilih salat dan jangan sampai tinggalkan itu,” kata dia.
SILVY RIANA PUTRI