Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membaca Hasrat Seksual dari Bentuk Wajah

image-gnews
Ilustrasi seks. queen.gr
Ilustrasi seks. queen.gr
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak hal bisa terlihat dari wajah seseorang, mulai dari usia hingga kondisi emosionalnya. Kini, para peneliti dari Nipissing University di Kanada menemukan, kalau bentuk wajah seseorang juga dapat mengungkapkan hasrat seksual. Selain itu, wajah juga bisa memperlihatkan seberapa besar kemungkinan mereka menipu pasangan mereka dalam hubungan.

Baca juga: Kopi, Cabai, dan 8 Makanan Ini Tingkatkan Hasrat Seksual Pria

Dilansir dari Medical Daily, studi yang dipublikasikan dalam Archives of Sexual Behavior itu menyebutkan bahwa pria dan wanita yang wajahnya lebih pendek dan lebih lebar, umumnya lebih termotivasi secara seksual. Artinya, mereka memiliki libido yang lebih tinggi.

Ukuran wajah lebar ini dihitung berdasarkan rasio lebar dan panjang wajah atau Face Widht to Height Ratio (FWHR). Para pria dengan wajah lebih lebar memiliki dorongan seks yang lebih tinggi daripada yang lainnya. Mereka juga lebih terbuka terhadap seks bebas yang tidak melibatkan cinta atau komitmen.

Selain itu, para pria ini dianggap tidak setia terhadap pasangan mereka. "Temuan ini menunjukkan bahwa karakteristik wajah dapat menyampaikan informasi penting tentang motivasi seksual manusia," kata Steven Arnocky, penulis utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Sebuah studi tahun 2014 dalam jurnal Psychological Science menyebutkan, wanita menganggap pria dengan wajah lebih lebar, lebih dominan dan dianggap lebih menarik dalam waktu tiga menit saat tatap muka. Mereka juga menganggap para pria ini lebih romantis, walau hanya untuk hubungan jangka pendek.

Temuan ini lantas mendorong para peneliti untuk menyelidiki apakah FWHR dapat memprediksi dorongan seks di antara pria dan wanita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam dua studi terpisah, Arnocky yang merupakan psikolog meneliti korelasi antara seksualitas dan fitur wajah. Dalam studi pertama, sebanyak 145 orang mahasiswa laki-laki dan perempuan yang sedang berpacaran ditanyai tentang perilaku interpersonal dan dorongan seksual mereka, dan FWHR mereka diukur dengan menggunakan foto.

Sementara dalam studi kedua, jumlah partisipan ditambah menjadi 314 orang. Mereka ditanyai juga tentang orientasi sosioseksual (sikap terhadap seks bebas, misalnya) dan perselingkuhan yang diinginkan.

Hasil penelitian menunjukkan, FWHR secara signifikan berkorelasi dengan dorongan seks. Hanya dengan mengetahui FWHR seorang individu, peneliti dapat memprediksi apa yang dilaporkan orang tersebut tentang dorongan seksual mereka. Tautan itu berlaku untuk kedua jenis kelamin.

Peneliti menyakini perilaku terkait FWHR ini berhubungan dengan hormon seks, khususnya testosteron. Motif dan perilaku seksual pria dan wanita sebagian dimodulasi oleh testosteron.

Selama pubertas, testosteron berkaitan dengan motif dan perilaku seksual pada pria dan wanita.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MEDICALDAILY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

20 jam lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

1 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

1 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

4 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

6 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

Penerbit menyebut laporan penelitian situs Gunung Padang yang dibuat Danny Hilman dkk mengandung kekeliruan besar, terkait penanggalan karbon.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

17 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.


Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

25 hari lalu

Cina membangun pusat penelitian Brasil di Antarktika senilai US$ 100 juta. [SOUTH CHINA MORNING POST]
Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

Kelompok peneliti dari Cina akan mengebor danau subglasial besar di bawah kedalaman es Antarktika


Teliti Teh Hijau Bebas Kafein, Dosen Undip Raih Penghargaan Kemendikbudristek

38 hari lalu

Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Universitas Dipenegoro Vita Paramita. Dok. Humas Undip
Teliti Teh Hijau Bebas Kafein, Dosen Undip Raih Penghargaan Kemendikbudristek

Hasil penelitian saat ini diimplementasikan di mitra industri teh hijau PPTK Gambung Bandung dan siap diproduksi secara masal.


Hasil Studi: Pengalaman Bullying Bisa Tingatkan Risiko Kesehatan Mental Anak hingga 3 Kali Lipat

40 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Hasil Studi: Pengalaman Bullying Bisa Tingatkan Risiko Kesehatan Mental Anak hingga 3 Kali Lipat

Sebuah penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang menjadi korban bullying berisiko tiga kali lipat mengalami masalah kesehatan mental.