TEMPO.CO, Jakarta - Tak perlu kaget apabila anak memiliki kepribadian yang jauh berbeda dari ayah dan ibunya. Pasalnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan karakter buah hati.
Profesor psikologi perkembangan dari Universitas Tuebingen di Jerman, Claudia Friedrich, mengatakan bahwa bayi mewarisi setengah DNA dari ibu dan ayahnya. Namun, belum tentu kedua orang tua dengan sifat tenang otomatis memiliki anak dengan kepribadian yang sama. Anak-anak bisa menjadi pemalu dan suka berpelukan, atau mengamuk dan menjerit-jerit.
Artikel lain:
Bentuk Perut Ternyata dapat Menunjukkan Kepribadian Seseorang
Menyingkap Kepribadian Seseorang lewat Cara Membawa Tas
Selain DNA, faktor lingkungan juga berpengaruh pada pembentukan kepribadian anak.
"Perkembangan kepribadian juga sangat bergantung pada lingkungan tempat anak-anak tumbuh. Mereka dipengaruhi oleh perilaku orang tua, kakek-nenek, guru, dan teman sebaya. Perilaku mereka adalah interaksi itu semua," kata Friedrich, seperti dikutip dari Deutsche Presse-Agentur.
Sementara, menurut psikolog kepribadian di Universitas Humboldt di Berlin, Jerman, Eva Asselmann, pengaruh luar itu sangat penting tidak hanya pada tahun-tahun pertama setelah anak lahir.
Baca juga:
Anda Penggemar Makanan Pedas? Inilah Kepribadian Anda Sebenarnya
4 Kepribadian yang Identik dengan Orang yang Suka Terlambat
"Kepribadian berkembang di masa anak-anak dan remaja, namun tidak pernah rampung, bahkan setelah itu," katanya. "Hal itu selalu dihubungkan dengan pengalaman positif dan negatif atau peristiwa traumatis."
Psikoterapis Susanne Egert kerap menasihati orang tua yang lelah menghadapi anak-anak mereka, mengeluh tidak dapat mengendalikan mereka, atau membiarkan anak melakukan yang diinginkan. Ia pun menekankan kepada orang tua untuk tidak mencoba memaksakan kepribadian mereka kepada anak-anak.