TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang sayang membuang makanan yang tersisa. Akhirnya makanan sisa itu disimpan dalam wadah atau tempat khusus. Namun, ada cara penyimpanan yang bisa menjaga atau bahkan merusak kualitas makanan.
Baca juga: Kiat Menghindari Bakteri dan Bahaya dari Makanan
Baca Juga:
Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Sciece and Technology (SEAFEST), Prof. Nuri Andarwulan menjelaskan cara menyimpakan makanan sisa dengan baik. "Supaya kualitasnya tetap baik, enak, dan aman makanan sisa harus disimpan di tempat yang tidak terbuka,” ujar Nuri, di Jakarta, Rabu 19 Desember 2018.
Menurut Nuri Andarwulan ada tiga hal yang perlu diingat saat menyimpan makanan sisa.
#1. Masukkan makanan sisa ke dalam wadah dalam waktu 2 jam setelah disediakan
Jika sudah lebih dari 2 jam, makanan harus dipanaskan terlebih dahulu hingga titik terdingin makanan sudah mencapai suhu lebih tinggi dari 70 derajat celsius. Tunggu hingga makanan kembali ke suhu ruang sebelum disimpan di kulkas, tetapi jangan sampai melebihi dua jam. Makanan kaleng yang telah dibuka juga harus dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan simpan di kulkas sebelum 2 jam setelah dibuka.
#2. Bagi makanan
Bagi makanan menjadi ukuran yang kecil. Dengan menjadi ukuran kecil, makanan akan cepat dingin di kulkas. Karena bakteria bisa tumbuh dengan cepat di suhu 5-60 derajat celsius. Bakteria tidak akan tumbuh di bawah suhu tersebut dan bakteria akan hancur di atas suhu 60 derajat celsius.
#3. Lama penyimpanan
Jika sudah mengikuti dua hal di atas, lama penyimpanan makanan sisa juga harus diperhatikan. Untuk olahan daging, telur, dan sayuran, bisa bertahan di kulkas selama 3-4 hari. Sedangkan untuk sup biasanya hanya akan bertahan 2-3 hari di kulkas.