Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjaga Komitmen dan Hubungan Orang Tua pada Anak Usai Bercerai

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com
Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perceraian dapat terjadi pada siapa pun. Tak sedikit yang memberikan nasihat agar tidak bercerai demi kebahagiaan anak kepada pasangan yang yang rumah tangganya di ujung tanduk.

Namun, menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani S.Psi, M.Si., sebenarnya bukan status pernikahan orang tua yang memberikan dampak psikologis positif maupun negatif bagi anak. “Tapi bagaimana hubungan di antara mereka. Kalau hubungan (orang tua) bertengkar terus, mau statusnya menikah atau tidak, efek psikologisnya pada anak cenderung negatif. Sebaliknya, jika relasi pasangan ini cenderung harmonis dan damai, baik statusnya menikah atau bercerai, dampaknya akan lebih positif pada anak,” urai wanita yang akrab disapa Nina.

Pada beberapa pasangan, keberadaan anak memang ampuh untuk meredakan masalah rumah tangga, sehingga mereka mengurungkan niat bercerai. “Ada banyak pasangan yang walaupun sudah sempat menggugat cerai, kembali bersatu karena satu dan lain hal. Ketika mereka berusaha berubah, memiliki kesepakatan-kesepakatan yang dijalankan dengan sebaik-baiknya, maka ada kemungkinan rumah tangga mereka justru bisa menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya,” ujar Anna Surti Ariani.

Meski begitu dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab yang besar, yang harus benar-benar dijalankan oleh kedua belah pihak. “Kalau mereka hanya sekadar bersatu tetapi tidak menjalankan komitmen serta kesepakatan yang baru dan tidak melakukan perubahan apapun, ya tentunya jalannya rumah tangga tetap cenderung tidak membahagiakan untuk kedua belah pihak. Setelah itu biasanya anak-anak menjadi terpengaruh dengan ketidakbahagiaan kedua orang tuanya,” tambah Nina. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika perceraian memang menjadi jalan terakhir yang harus ditempuh, maka orang tua harus tetap mengesampingkan ego masing-masing demi kebaikan anak. Sebab tidak bisa dipungkiri,  anak—terlebih yang masih di bawah umur—pasti akan bingung jika orang tuanya tiba-tiba berpisah. “Apalagi kalau kemudian ia menjadi sangat kesulitan untuk bertemu dengan salah satu orang tuanya. Padahal selama ini (sebelum bercerai) ia bisa sering bertemu,” ujar Anna.

AURA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mayat Empat Anak yang Ditemukan di Jagakarsa Diautopsi di RS Polri

10 menit lalu

Rumah TKP pembunuhan empat anak di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman RT.4/RW3 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tempo/Novali Panji
Mayat Empat Anak yang Ditemukan di Jagakarsa Diautopsi di RS Polri

Polisi membawa empat anak yang ditemukan tewas di Jagakarsa ke RS Polri untuk diautopsi.


Orang Tua Kunci 4 Anak di Kamar Hingga Tewas di Jagakarsa

9 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Orang Tua Kunci 4 Anak di Kamar Hingga Tewas di Jagakarsa

Empat anak diduga dibunuh orang tuanya sendiri di Jagakarsa dengan cara dikunci di kamar


Angelina Jolie Ungkap Tak Punya Kehidupan Sosial Setelah Berpisah dari Brad Pitt

12 jam lalu

Angelina Jolie. Foto: Instagram/@angelinajolie
Angelina Jolie Ungkap Tak Punya Kehidupan Sosial Setelah Berpisah dari Brad Pitt

Angelina Jolie lebih banyak bersama keenam anaknya setelah perpisahan dengan Brad Pitt


KPAI Catat 37 Kasus Anak Mengakhiri Hidup, Psikolog Klinis: Kekerasan Jadi Faktor Risiko

1 hari lalu

Ilustrasi anak depresi/murung. Shutterstock.com
KPAI Catat 37 Kasus Anak Mengakhiri Hidup, Psikolog Klinis: Kekerasan Jadi Faktor Risiko

Kasus perilaku anak mengakhiri hidup menjadi penyebab kematian terbesar ketiga.


7 Aktivitas untuk Menikmati Hari Tua

1 hari lalu

Sejumlah anggota dari Komunitas Lansia Kebayoran Baru bermain angklung di Taman Literasi Martha Tiahahu, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memperingati Hari Batik Nasional. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
7 Aktivitas untuk Menikmati Hari Tua

Aktivitas kreatif berikut ini dapat membantu lansia untuk menaikmati hari tua.


Dampak Serangan Israel di Gaza Semakin Buruk bagi Ibu dan Anak

1 hari lalu

Seorang anak Palestina meninggalkan rumahnya akibat serangan Israel, setelah gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir, di bagian timur Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 1 Desember 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Dampak Serangan Israel di Gaza Semakin Buruk bagi Ibu dan Anak

UNICEF mengatakan serangan Israel di Gaza semakin buruk dampaknya bagi anak-anak dan para ibu.


Inilah Dampak Buruk Kurang Tidur bagi Anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak tidur (pixabay.com)
Inilah Dampak Buruk Kurang Tidur bagi Anak

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kualitas hidup anak.


Meta Masih Terseok-seok Atasi Akun Pedofil

4 hari lalu

Boris Kunsevitsky, salah satu pedofil terburuk di Australia, divonis 35 tahun penjara. Sumber: AAP/PA Images/mirror.co.uk
Meta Masih Terseok-seok Atasi Akun Pedofil

Meta dinilai terseok-seok mengatasi alogaritma yang membuat pelaku pelecehan anak atau pedofil tetap bertengger di Instagram.


Hari AIDS Sedunia, Waspadai Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak

5 hari lalu

Ilustrasi AIDS. Shutterstock
Hari AIDS Sedunia, Waspadai Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak

Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Kemenkes mencatat kasus HIV pada anak berusia di bawah 4 tahun dengan jumlah 1,9 persen.


Kemenag dan GKMNU Bersatu Atasi Empat Isu Keluarga

6 hari lalu

Kemenag dan GKMNU Bersatu Atasi Empat Isu Keluarga

Kementerian Agama bersama GKMNU melakukan penanganan empat isu krusial keluarga Indonesia.