TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang berbeda pada kontes Miss Universe 2018. Untuk pertama kali dalam sejarah 67 tahun pergelaran Miss Universe, kontes ini akan menggunakan semua juri perempuan.
Presiden Organisasi Miss Universe, Paula Shugart, mengumumkan tujuh perempuan yang akan duduk di panel juri untuk kompetisi awal dan akhir Miss Universe 2018. Paula Shugart menjelaskan alasan memilih semua juri perempuan untuk pertama kalinya sejak kontes Miss Universe yang pertama di 1952.
Baca juga:
Ajang Miss Universe 2018 Diwarnai Bullying
Momen Seru di Miss Universe 2018, Plank Sambil Sebut Nama Negara
“Setiap anggota komite adalah seorang wanita yang memberi inspirasi yang mencerminkan komitmen kami untuk meningkatkan peluang bagi pemegang gelar kami secara pribadi dan profesional sepanjang tahun, dan merupakan contoh bagi para wanita muda, yang akan menjadi pemimpin masa depan kami,” tutur Paula Shugart, dikutip dari News AU.
Miss Universe memiliki dua juri Filipina yang akan duduk di panel, desainer Monique Lhuillier dan arsitek Richelle Singson-Michael. Juri lainnya di panel ini termasuk Duta Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Miss Universe 1988 Bui Simon, Miss Universe 1992 Michelle McLean, pengusaha dan ilmuwan Iman Oubou, Direktur Kemitraan Nasional untuk Airbnb Janaye Ingram dan pendiri bisnis CIEN + dan CulturIntel, Liliana Gil Valletta.
Artikel lain:
Bullying Miss Universe 2018, Reaksi Miss Vietnam dan Miss Kamboja
Bullying di Miss Universe 2018, Cara Miss Amerika Minta Maaf
Para juri telah menilai kontestan di kompetisi awal dan pemenang akan menerima mahkota Miss Universe pada 17 Desember 2018 di Bangkok, Thailand. Steve Harvey akan menjadi pembawa acara dan Ashley Graham akan menunjukkan balik layar Miss Universe 2018.