Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cemas saat Dengar Suara Mengunyah, Tanda Mengidap Misophonia

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita teriak. shutterstock.com
Ilustrasi wanita teriak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang suara mengunyah, bernapas, membersihkan tenggorokan dan menelan, bisa menimbulkan kecemasan dan kemarahan. Ternyata, ada diagnosis medis untuk hal itu yang disebut misophonia.

Baca juga: Kiat Memiliki Suara Emas Seperti Evi Masamba

Orang dengan misophonia yang secara harfiah berarti "kebencian terhadap suara" dipengaruhi secara negatif oleh suara kecil sehari-hari. Biasanya yang tidak mengganggu kebanyakan orang seperti mengunyah, menguap, bernapas atau membersihkan tenggorokan.

Mengutip laman Purewow, gangguan ini pertama kali dikenali pada tahun 2001, Menurut James Cartreine, Ph.D, dokter tidak tahu terlalu banyak tentang seberapa umum itu, tetapi mereka menemukan bahwa hal itu sering dimulai selama masa remaja.

Misophonia pada dasarnya memicu respons fight-or-flight. Jadi jika mulai mendengar suara yang mengganggu dapat menyebabkan kemarahan dan kegelisahan yang sangat besar, sampai pada titik di mana orang tersebut merasa perlu melepaskan diri dari sumber kebisingan itu sendiri. Dan biasanya itu adalah suara yang mungkin dianggap, paling banyak, menjijikkan atau menjengkelkan oleh orang lain. Misalnya,  eseorang mengunyah dengan keras di meja makan. Suara itu bisa begitu mengganggu dalam kehidupan sehari-hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski para ahli tidak yakin apa yang menyebabkannya. Penelitian yang menjanjikan dari Newcastle University Medical School menunjukkan bahwa misophonia mungkin disebabkan oleh struktur otak. Dengan menggunakan pemeriksaan otak, para peneliti menemukan bahwa pada orang dengan misophonia, ada aktivitas yang tinggi di anterior insular cortex (AIC), area yang diketahui memainkan peran sentral dalam sistem yang menentukan hal-hal mana yang harus kita perhatikan. Otak mereka terhubung kepada fokus pada suara yang kebanyakan orang tidak perhatikan sama sekali, dan memiliki respons emosional yang tinggi terhadap suara-suara itu.

Meskipun tidak ada obat untuk misophonia, Asosiasi Misophonia melaporkan banyak perawatan yang dapat mengelola gejala yang dirasakan. Terapi perilaku kognitif, sering berolahraga, hipnosis dan gangguan pendengaran (seperti white noise atau headphone) telah terbukti membantu, tetapi itu benar-benar tergantung pada individu.

Kesalahpahaman umum tentang misophonia, yang paling sering terjadi karena dipicu oleh suara seolah-olah menjadi hal yang biasa, sehingga sangat mudah untuk mengabaikan gangguan tersebut sebagai kepekaan terhadap perilaku buruk. Tetapi orang-orang dengan misophonia tidak bisa hanya mengabaikannya, seperti yang banyak diasumsikan.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

12 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

12 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

13 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

14 hari lalu

Ilustrasi wanita mendengarkan musik di kafe. shutterstock.com
Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.


Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

17 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.


Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

21 hari lalu

Ilustrasi menonton film horor. Freepik.com
Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

Bioskop yang menayangkan film horor masih terus diminati. Kenapa orang senang nonton film horor? Adakah manfaat bagi kesehatan?


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

24 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

26 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

Orang dengan kecemasan soal kesehatan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain, seperti Kate Middleton.


Hasil Rekapitulasi Pilpres 2024 Diumumkan KPU, Apa Tanggapan Masing-masing Paslon?

29 hari lalu

Suasana rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Provinsi Bengkulu di Gedung KPU, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. KPU RI menargetkan rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat nasional akan selesai sebelum 20 Maret 2024.  TEMPO/Subekti.
Hasil Rekapitulasi Pilpres 2024 Diumumkan KPU, Apa Tanggapan Masing-masing Paslon?

Kubu Anies-Muhaiman dan Ganjar-Mahfud dipastikan bakal menggugat hasil Pilpres 2024 ke MK yang tadi malam diumumkan KPU.


Saksi Anies-Muhaiman Jawa Barat Menolak Tanda Tangan Hasil Pleno, Apakah Rekapitulasi Suara Tetap Sah?

31 hari lalu

Situasi rapat pleno terbuka rekapitulasi suara dan penetapan hasil pemilu 2024 tingkat Jawa Barat di Kantor KPU Jabar, Bandung, Senin 18 Maret 2024. ANTARA/Ricky Prayoga
Saksi Anies-Muhaiman Jawa Barat Menolak Tanda Tangan Hasil Pleno, Apakah Rekapitulasi Suara Tetap Sah?

Saksi tim pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 walkout dari rapat pleno terbuka penghitungan suara KPU Jawa Barat.