TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit stroke tak hanya menyerang orang tua. Anak muda usia belasan atau 20-an juga bisa terkena stroke.
Fakta itu dibenarkan oleh spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit YPK Mandiri Jakarta Pusat, dr. Arief Wibowo, SpPD. Ia menjelaskan remaja usia belasan tahun juga bisa terkena stroke, khususnya stroke mini.
Baca juga:
Meski Stroke Jangan Hindari Garam, Ini Akibatnya
Waspadai 10 Penyebab Serangan Stroke
"Untuk mengetahui seberapa besar risiko kena stroke, seseorang harus mengenali faktor pemicunya. Pertama, adakah riwayat anggota keluarga yang mengidap stroke dari ayah atau ibu,” jelas Arief.
Makin tua ia makin berisiko kena stroke, apalagi jika usianya di atas 55 tahun. Berikutnya dari aspek pola hidup yang tidak sehat. Ini merujuk pada tiga hal, yakni frekuensi olahraga yang jarang, obesitas, dan hipertensi," tambahnya.
Selain riwayat kesehatan orang tua, frekuensi olahraga, obesitas, dan hipertensi, hal lain yang membuat risiko terkena stroke adalah konsumsi obat.
"Mengonsumsi amfetamina, ineks, kokain, dan mariyuana juga memicu stroke pada usia muda," tambah Arief.
Artikel lain:
Penderita Stroke Makin Banyak, Penyebabnya Kian Beragam
Ketahui Faktor Risiko Stroke, Salah Satunya Kurang Bergerak
Olahraga serta mengonsumsi buah dan sayur selalu disebut sebagai solusi sederhana untuk menghindari berbagai penyakit kelas berat, termasuk stroke. Arief membenarkan.
Menurutnya, "Olahraga untuk membakar lemak dan kalori sehingga penyumbatan pembuluh darah akibat lemak jenuh dapat dikurangi. Selain itu memperbanyak porsi buah dan sayur juga penting."
