TEMPO.CO, Jakarta - Orang dewasa yang memiliki waktu tidur lebih dari 6-8 jam ternyata berisiko mengalami penyakit jantung, bahkan kematian. Hal ini dinyatakan melalui sebuah studi yang dipublikasikan dalam European Health Journal 2018.
Peneliti melakukan pengujian terhadap 117.000 orang dewasa berusia 35-70 tahun di 21 negara di selama 8 tahun penelitian. Peneliti menemukan bahwa angka penyakit jantung dan stroke adalah 7,8 per 1.000 orang pada mereka yang tidur sesuai waktu ideal 6-8 jam sehari.
Baca juga:
Cegah Masalah Jantung dengan 5 Makanan Sehat Ini
Tangkal Penyakit Jantung dengan Makan Ikan 2 Kali Seminggu
Selanjutnya, untuk mereka yang tidur selama 9 jam, memiliki angka penyakit jantung dan kematian lebih tinggi yaitu 8,4 per 1.000 orang. Bagi mereka yang tidur 10 jam, angkanya bertambah menjadi 10,4. Sementara itu, orang yang tidur lebih dari 10 jam, angka kematian dan sakit jantung adalah 14,8 per 1.000 orang.
Kalau dibuat dalam persentase, mereka yang tidur selama 9 jam, memiliki risiko 7 persen mengalami penyakit jantung dan kematian. Selanjutnya, 17 persen untuk yang tidur 10 jam, dan 41 persen yang tidur lebih dari 10 jam.
Semakin lama waktu tidur, semakin tinggi pula risiko sakit jantung, bahkan kematian. Penelitian juga mengungkap bahwa orang yang sering tidur siang padahal sudah tidur selama 6 jam sehari memiliki risiko mengalami penyakit jantung yang tinggi juga.
Artikel lain:
Bahayanya Gigi Berlubang, Bisa Sebabkan Masalah Jantung
Dokter: Remaja pun Bisa Terserang Penyakit Jantung Koroner
Soal peningkatan risiko pada mereka yang lebih lama tidur ini kemungkinan besar terjadi karena problem kesehatan yang menyebabkan mereka tidur lebih lama. Artinya, penyebab risiko meningkat tidak murni karena tidur saja.
Sayangnya, penelitian ini tidak mengungkap penyebab dan efek dari tidur terlalu lama selain dari hasil persentase peningkatan risiko. Tetapi peneliti memastikan bahwa bukan berarti tidur adalah penyebab kematian atau sakit jantung.