Kehamilan berulang dapat menghasilkan perubahan jangka panjang di dalam tubuh termasuk kenaikan berat badan, terutama di sekitar pinggang, dan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Juga, jumlah anak mencakup faktor-faktor lain, termasuk membesarkan anak, usia saat menopause dan kondisi kesehatan. Oleh karena itu, para peneliti mengatakan tidak jelas apakah peningkatan risiko gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan serangan jantung mencerminkan dampak langsung dari kehamilan berulang, atau stres yang terkait dengan membesarkan banyak anak, atau keduanya.
Peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung ditemukan pada wanita dengan kehamilan sebelumnya, tetapi tidak ada anak yang lahir, mungkin mencerminkan peningkatan risiko yang sebelumnya diidentifikasi setelah riwayat keguguran. Beberapa mekanisme telah diusulkan untuk mendasari hubungan antara keguguran dan penyakit jantung koroner, termasuk gangguan kekebalan tubuh, penyakit kronis dan disfungsi endothelium (sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah).
"Kondisi seperti penyakit jantung dan stroke adalah penyebab utama kematian pada wanita di negara maju, dan penting bagi kita untuk memahami mengapa hal ini terjadi," kata Dr Clare Oliver-Williams, peneliti muda di Homerton College yang bekerja di Departemen Kesehatan Umum dan Perawatan Primer di Universitas Cambridge. "Penelitian kami menunjukkan bahwa ada hubungan antara risiko penyakit kardiovaskular, juga keguguran dan memiliki banyak kelahiran.”
Studi ini tidak dirancang untuk menekankan dan mengkhawatirkan wanita, terutama mereka yang mengalami keguguran. Sebaliknya, dokter Clare Oliver-Williams menenkankan pihaknya ingin memberdayakan wanita dengan pengetahuan yang akan membantu mereka untuk mengurangi risiko tersebut.
"Sebagian besar wanita tahu pada usia 40 tahun berapa banyak anak-anak dan keguguran mereka alami, yang bertahun-tahun sebelumnya terjadi serangan jantung dan stroke. Ini memberikan kesempatan untuk membuat perubahan gaya hidup, seperti olahraga dan diet yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular," tambahnya.