TEMPO.CO, Jakarta - Merawat kulit wajah di klinik kecantikan sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban. Bahkan, meski masih didominasi pelanggan usia 30 tahun ke atas karena harga yang masih terbilang mahal, pelanggan berusia muda dalam beberapa waktu terakhir cukup meningkat.
Dokter kecantikan Crystal Clinic Aesthetic, Kartini Ong, menuturkan alasan pasien yang melakukan perawatan wajah karena ingin tampak awet muda, bukan hanya sekadar ingin membuat kulit menjadi putih.
Artikel lain:
Generasi Milenial Senang Berganti Pekerjaan, Ini yang Dicari
Ini Perbedaan Mencolok Wanita Generasi Milenial dan Nonmilenial
Menurutnya, kesadaran kaum hawa terhadap kesehatan kulit semakin tinggi. Buktinya, semakin banyak yang pergi ke salon kecantikan untuk melakukan perawatan, tak hanya dari golongan dewasa namun juga remaja.
Dia menilai generasi milenial pun lebih berani untuk melakukan perawatan contouring. Kini, mereka tidak ragu untuk melakukan pembentukan hidung, bibir, atau rahang walaupun kulitnya belum mengendur.
"Mereka lebih berani daripada generasi sebelumnya, mulai lebih aware untuk contouring tanpa menunggu kulit kendur. Contohnya ingin hidungnya lebih mancung," kata Kartini.
Menurutnya, mulai banyak permintaan untuk membentuk hidung, bibir, rahang, ataupun bagian yang lain. Tren tersebut tidak terlepas dari kuatnya penetrasi media sosial di tengah generasi muda.
Baca juga:
Buat yang Merasa Generasi Milenial, Buang Jauh-jauh 3 Sikap Ini
Makan Sendiri Berteman Gawai, Ciri Generasi Milenial
"Generasi milenial itu dengan adanya medsos kuat, mereka punya idola yang bentuk bibirnya seperti ini, itu," ucap Kartini.
Bahkan, dia tak menampik beberapa pasien membawa referensi bentuk wajah idola yang diinginkannya. Namun, keinginan tersebut tak langsung dikabulkan melainkan didiskusikan terlebih dulu bersama tim dokter di klinik. Biasanya, dokter akan menyampaikan apa saja yang dihasilkan dan juga dampak yang mungkin terjadi karena prosedur itu.