Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Memilih Suntik Kurus yang Aman untuk Turunkan Berat Badan

image-gnews
Ilustrasi langsing. shutterstock.com
Ilustrasi langsing. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh kurus dan langsing tentu idaman banyak wanita. Survei dari US National Library of Medicine National Institutes of Health di Amerika Serikat menunjukkan kalau 91 persen wanita tidak puas dengan berat badannya. Di Indonesia sendiri, banyak yang mencari informasi mengenai cara untuk kurus.

Baca juga: Langsing dan Kurus Tak Sama, Apa Bedanya?

Saat ini, banyak e-commerce atau klinik kecantikan yang menawarkan suntik kurus. Hal tersebut adalah salah satu cara untuk mendapatkan bentuk tubuh yang langsing saat wanita tidak merasa percaya diri dengan berat badannya. Cairan tersebut bisa ditemukan dengan harga Rp 150 ribu sampai Rp 500 ribu, namun belum terjamin keamanannya. Terutama suntik kurus yang dilakukan sendiri karena dibeli secara online.

Head of Medical and Training ZAP Clinic Dara Ayuningtyas mengingatkan agar melakukan suntik kurus dengan bantuan dokter atau tenaga medis. "Karena jaringan subkutan yang menjadi sasaran injeksi banyak mengandung pembuluh darah,” ujar Dara dalam keterangan resmi. Jika salah sasaran suntik, Anda bisa merasakan lebam dan nyeri. Namun, dalam jangka panjang, pembuluh darah bisa pecah dan mengakibatkan gangguan pada jaringan sekitar. Karena itu, suntik kurus bisa berakibat fatal jika dilakukan tanpa pengawasan tenaga medis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila ingin menurunkan berat badan dengan cara yang aman, ada suntik dengan obat yang sudah mendapatkan sertifikat dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Suntik yang aman dapat membantu menghancurkan jaringan lemak berlebih di area lengan atas, perut atau paha atas, namun memastikan kalau cairan yang diberikan tidak berlebihan.

Klinik kecantikan yang memiliki suntik kurus yang aman biasanya mengikuti standar internasional. Sebelumnya, Anda harus memastikan kalau jarum suntik yang digunakan dalam keadaan steril, agar tidak mengakibatkan infeksi atau nekrosis jaringan.

Prosedurnya juga tidak mudah, karena harus ada sesi konsultasi pasien dengan dokter, pasien diukur tekanan darahnya, dan dokter memastikan area yang ingin dikurangi lemaknya tidak memiliki iritasi atau benjolan. Dalam satu kali treatment, lingkar area biasanya dapat berkurang dari 1-4 centimeter. Cairan lemak yang hancur akan keluar melalui air seni atau keringat.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

11 jam lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

9 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

17 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

17 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

25 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.


Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

28 hari lalu

Ilustrasi panjang umur. shutterstock.com
Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

Warga di 10 negara ini diklaim paling sehat di dunia, dengan banyaknya penduduk yang fit dan panjang umur.


Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

35 hari lalu

Pengunjung berdiskusi sambil makan dan menikmati minuman kopi di Warung Kopi (Warkop) Nan Yo, Pondok, Padang, Sumatera Barat, Kamis 5 Oktober 2023. Warkop legendaris yang berdiri sejak 1932 itu menyajikan kopi robusta yang diseduh gaya Hainan dengan nuansa warung ala zaman dulu namun tetap dikunjungi konsumen dari berbagai usia. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

Makan sambil berdiri dilarang Nabi, bisa beradampak buruk pada kesehatan


5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

35 hari lalu

ilustrasi berat badan (pixabay.com)
5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan naik saat Ramadan. Umumnya terkait pola makan dan gaya hidup


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

36 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.