TEMPO.CO, Jakarta - Bayi berusia 4-15 bulan sering menderita ruam popok. Kondisi akan bertambah parah jika tidak segera ditangani, terlebih setelah bayi mulai mengkonsumsi makanan yang lebih padat.
Ruam popok merupakan peradangan pada kulit bayi yang tertutup popok. Daerah yang tertutup popok mengakibatkan kulit menjadi lembab. Ruam popok yang membandel disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut Candida, yang berkembang dengan baik di daerah yang lembab.
Baca juga:
Tips Mengganti Popok Bayi
Beragam Pertimbangan Ibu Saat Memilih Popok Bayi, Apa Saja?
Selain itu, bayi yang mengkonsumsi antibiotik, atau ibunya yang mengkonsumsi antibiotik saat menyusui, berpotensi mengalami jamur ruam popok. Asam dalam kotoran bayi dengan kondisi popok yang terlalu ketat atau reaksi terhadap sabun atau produk pembersih popok kain bisa jadi penyebabkan adanya jamur pada ruam popok. Berikut tips mencegah jamur pada ruam popok, dilansir dari laman Verywell.
-Biarkan kulit bayi dengan tidak menggunakan popok selama setengah jam beberapa kali sehari.
Baca Juga:
-Mengganti popok bayi secara teratur, terlebih setelah bayi kencing.
-Bersihkan daerah kulit di bawah popok dengan air setiap mengganti popok.
-Seka dan keringkan daerah yang tertutup popok agar kering.
-Pasang popok yang longgar, tidak terlalu ketat. Jika terlalu ketat dapat membuat kulit bayi iritasi.
-Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok. Untuk mengatasi ruam popok, cukup oleskan krim yang dijual bebas di pasaran seperti nistatin dengan merek Mycostatin, clotrimazole dengan merek Lotrimin, miconazole micatin dengan merek Monistat-derm.)
Artikel lain:
Dokter Jelaskan Alasan Bayi Sebaiknya Gunakan Popok Sekali Pakai
Seperti Apa Popok yang Nyaman Buat Bayi Prematur?
Namun jika infeksi tidak mereda setelah 4-7 hari pengobatan sesuai petunjuk pada label, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Terlebih jika anak mengalami demam atau ruam melebar atau menjadi luka. Hal ini indikasi adanya infeksi bakteri yang membutuhkan penanganan medis.