TEMPO.CO, Jakarta - Kulit yang terhidrasi dengan baik terlihat berseri-seri dan sehat. Tak hanya itu, Anda pun dapat mengaplikasikan makeup dengan mudah. Tentu saja kulit yang terhidrasi sangat terasa nyaman.
Baca juga: 4 Aturan Perawatan Kulit yang Rentan Berjerawat
Namun, ada kalanya kulit menjadi mengelupas dan kasar. Hal ini dapat dikatakan kulit mengalami dehidrasi. Biasanya kulit dehidrasi dikaitkan dengan kulit jenis kulit kering. Padahal, kulit bisa mengalami dehidrasi meskipun jenis kulit Anda tidak kering. Mengutip laman The Klog, berikut ini lima tanda utama kulit mengalami dehidrasi dan cara mengatasinya.
#1. Kulit terlihat kusam dan lelah
Salah satu tanda paling awal dari kulit kering adalah kulit terlihat kusam. Kulit yang terhidrasi dan seimbang memiliki efek terlihat berkilau, sedangkan kulit yang kekurangan cairan tidak memiliki kilauan. “Sementara kulit kering tidak selalu menyebabkan kerutan, itu memberi kesan kulit terliha tua. Kulit kering [juga bisa] menonjolkan kerutan Anda,” ujar dokter kulit Debra Jaliman.
#2. Kulit bersisik dan kasar
Tekstur kulit yang kasar dan mengelupas tanda yang paling jelas bahwa kulit Anda sangat membutuhkan kelembaban. Tekstur tersebut tidak hanya terasa di satu area wajah tapi juga secara keseluruhan.
#3. Kulit terasa kencang dan gatal
Selain terasa kasar dan tampak kusam, kulit yang mengalami dehidrasi bisa mulai memengaruhi kenyamanan Anda. Tanda-tanda awal kuit dehidrasi kulit kering, terasa kencang dan dan bahkan gatal-gatal ringan hingga agresif.
#4. Jerawat
Kita sering mengasosiasikan jerawat dengan kulit berminyak, tetapi kulit kering yang persisten dapat membuat kulit Anda lebih rentan terhadap jerawat. Jaliman berkata, “Setiap kali penghalang kulit terganggu, peradangan pada kulit dapat terjadi dalam bentuk jerawat.”
#5. Terasa nyeri
Pada kasus dehidrasi berat, biasanya akibat dari campuran lingkungan, diet, obat-obatan, dan kurangnya perawatan, kulit bisa mulai terasa sangat menyakitkan. "Ketika kulit sangat kering, penghalang kelembaban berkurang dan kulit menjadi pecah-pecah," jelas Dr Jaliman.
Untuk mengatasi kulit dehidrasi cari produk yang secara khusus membantu mengunci kelembapan. Pada saat yang sama, kurangi pemakaian produk yang mengandung bahan-bahan yang berpotensi menyebabkan dehidrasi. Seperti retinol, benzoyl peroxide, dan asam salisilat, kecuali jika mereka diformulasikan dengan cara yang membantu kelembaban juga. Dokter kulit Debra Jaliman merekomendasikan kandungan dalam bahan perawatan kulit yang dapat mengatasi dehidrasi.
#1. Hyaluronic Acid
“Asam hialuronat sangat melembabkan dan memiliki sifat anti-penuaan,” kata Dr. Jaliman. “Saat digunakan dalam pengelupasan dan pembersih, ini membantu mempertahankan kelembaban kulit.” Anda juga dapat menemukannya dalam banyak krim dan serum atau pembersih.
#2. Ceramide
Pikirkan ceramide sebagai semen hidrasi pelapis lipid hidrasi yang menahan sel-sel kulit Anda bersama-sama. Mereka terjadi secara alami di kulit kita - seperti kolagen - tetapi menipis seiring bertambahnya usia. Memasukkan ceramide ke dalam rutinitas perawatan kulit akan membangun kembali, menyangga, dan melindungi penghalang kulit Anda untuk membantu mengunci kelembapan.
#3. Glycerin
"Gliserin adalah humektan yang super menghidrasi," kata Dr. Jaliman. "Ini berfungsi untuk melembabkan kulit dengan menarik air dari udara ke lapisan luar kulit. Ini juga menghasilkan lapisan pelindung yang membantu mencegah hilangnya kelembapan.
#4. Squalene
Squalane cukup diminati dalam beberapa tahun terakhir. Squalene adalah lipid alami yang sangat melembapkan kulit.
Selain menjaga rutinitas perawatan kulit yang membantu menyeimbangkan kadar kelembaban kulit Anda, penting juga untuk mempertimbangkan cara lingkungan dan kebiasaan Anda berkontribusi pada kulit dehidrasi. “Misalnya, mandi sangat panas akan membuat kulit kering lebih buruk. Ini karena air panas dan uap dapat melucuti kulit dari minyak alami,” kata Jaliman.