Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Khloe Kardashian Mengalami Stres, Tak Bisa Menyusui Putrinya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Khloe Kardashian berpose bersama anaknya saat menikmati sunset di pantai dalam liburannya di Bali. Foto/instagram/khloekardashian
Khloe Kardashian berpose bersama anaknya saat menikmati sunset di pantai dalam liburannya di Bali. Foto/instagram/khloekardashian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Khloe Kardashian menceritakan pengalaman menyusui putrinya True Thompson di Twitter. Dia mengatakan kondisinya yang stress mempengaruhi produksi ASI untuk True.

Baca juga: Rahasia Bobot Khloe Kardashian Turun 13,5 Kg setelah Melahirkan

Mengutip laman Cosmpolitan, dua hari setelah melahirkan True, Khloe Kardashian harus menghadapi skandal perselingkuhan kekasihnya Tristan Thompson. Tentu hal itu dapat membuatnya stres sehingga ASI-nya tidak keluar. "Saya mencoba menyusui selama berminggu-minggu dan berminggu-minggu! Bagi saya itu sangat menyakitkan tetapi saya juga tidak menghasilkan banyak susu. Jadi saya harus memompa setiap kali dia sedang tidur, saya kira karena stres, ASI saya tidak keluar,” ujarnya saat membalas pertanyaan di Twitter.

Putri Khloe Kardashian, True Thompson. Instagram

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khloe Kardashian pun melakukan berbagai cara agar ASI-nya keluar. Sampai akhirnya berat badan True terus menurun, ia pun memutuskan untuk memberikan susu formula. “Aku benar-benar mencoba semuanya, dokter sudahmemeriksa, saya bertemu dengan spesialis laktasi, saya pumping dengan kuat, saya minum teh, makan kue, melakukan pijat khusus dan lainnya, semua itu tidak berhasil, berat badan True mulai turun, saya harus memberikannya susu formula,” ujarnya adik Kim Kardashian ini.

Menurut Dr. Shivani Patel, yang khusus menangani ibu hanil dan janin, stres adalah "pembunuh ASI nomor 1, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan." Dalam sebuah artikel berjudul, "You Pregnancy Matters," Patel menyarankan para ibu yang mengalami kesulitan menyusui untuk "mencari dan menerima bantuan dari pasangan Anda, anggota keluarga, dan teman-teman sehingga Anda dapat beristirahat, memulihkan, dan mempertahankan persediaan susu yang memadai."

Di Twitter, beberapa pengikut Khloé Kardashian mengingatkannya bahwa dia bukan satu-satunya yang mengalami masalah saat menyusui.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

3 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

4 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

6 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

6 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

7 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

8 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

16 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

17 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

Stres saat mudik biasanya terjadi ketika kita terjebak dalam kemacetan yang panjang dalam perjalanan menuju kampung halaman. Simak tips kurangi stres.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

17 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?