Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kulit Kering Belum Tentu Dehidrasi, Ini Perbedannya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi kulit kering. Shutterstock
Ilustrasi kulit kering. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kulit kering seringkali disebut kulit dehidrasi. Ini karena secara garis besar mempunyai gejala yang hampir sama, kulit terasa kering dan tidak elastis. Padahal kulit kering berbeda dengan kulit dehidrasi, dan perawatannya pun bisa berbeda.

Baca juga: 4 Kesalahan Saat Pakai Produk Perawatan Kulit

Dermatolog dari Skin 3 Clinic Jakarta, Astri Adelia mengatakan kulit dehidrasi adalah keadaan kulit yang kandungan airnya kurang optimal sehingga mempengaruhi  tekstur kulit. Biasanya terjadi karena faktor eksternal, salah satunya suhu panas atau perubahan cuaca. "Cuaca yang panas menyebabkan terjadinya evaporasi atau penguapan cairan di tubuh termasuk Natural Moisturizing Factor (NMF), sehingga membuat cairan dalam kulit berkurang," ujarnya.

Kondisi ini berbeda dengan kulit kering, yang terjadi karena kurangnya produksi minyak atau sebum. Selain perubahan cuaca, faktor eksternal lain yang menyebabkan kulit dehidrasi antara lain pemakaian produk perawatan kecantikan yang kurang tepat dan tidak memenuhi kebutuhan kulit, hingga pola diet yang salah.

Selain terasa kering dan tidak elastis, sebenarnya kulit dehidrasi memiliki gejala spesifik yang membedakannya dari kulit kering. Dermatolog dari Ultimo Clinic Alam Sutera, dr. Refla Syarif, Sp.KK menegaskan bahwa kulit yang kekurangan asupan cairan akan berwarna kusam. “Selain itu  cobalah mencubit kulit Anda. Bila sehabis dicubit terlihat garis-garis halus atau kerutan,  tandanya  kulit mengalami dehidrasi,” ujar Refla.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara kulit kering ditandai dengan kondisi kulit pecah-pecah bahkan terkadang sampai mengelupas. Yang patut diwaspadai serta diketahui adalah dehidrasi kulit bisa terjadi pada jenis kulit apapun, baik itu pada jenis kulit kering, berminyak, maupun normal. Apalagi bila Anda tidak memberikan perawatan yang tepat baik dari dalam maupun luar. 

“Kalau kita kurang minum misalnya, maka kandungan air dalam kulit otomatis akan berkurang, termasuk pada kulit berminyak. Kemudian, ketika kulit memproduksi minyak berlebihan, bisa jadi itu pertanda Anda terkena dehidrasi juga. Kenapa? Karena jika kekurangan cairan, kulit otomatis mengirim sinyal ke kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak minyak sebagai mekanisme pertahanan. Oleh karenanya penggunaan pelembap atau moisturizer harus dilakukan tidak hanya untuk si kulit kering melainkan juga bagi pemilik kulit berminyak, dan normal,” kata Adelia.

AURA

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

12 jam lalu

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

Meski bergizi, minum susu berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

1 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

Menurut sebuah studi, probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus dalam tubuh.


Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

1 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

ARFID adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembatasan asupan makanan karena gangguan makan.


EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

2 hari lalu

EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

EEA mengeluarkan peringatan dalam laporan mereka, bahwa tingkat BPA yang ditemukan saat ini sudah 'jauh di atas batas aman' bagi kesehatan.


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

2 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Manfaat dan Cara Membuat Sabun Pepaya untuk Merawat Kulit

3 hari lalu

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
Manfaat dan Cara Membuat Sabun Pepaya untuk Merawat Kulit

Sabun pepaya dikenal dapat menyehatkan dan mencerahkan kulit. Sabun pepaya ternyata mudah dibuat di rumah.


Mengenal Asam Hialuronat yang Terkandung Dalam Krim Kulit

3 hari lalu

Ilustrasi kosmetik mengandung Asam Hialuronat. shutterstock.com
Mengenal Asam Hialuronat yang Terkandung Dalam Krim Kulit

Asam hialuronat merupakan bahan aktif yang terkenal tidak hanya untuk kosmetik topikal, tetapi juga juga untuk disuntukkan secara langsung pada tubuh.


Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

4 hari lalu

Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dikenal sebagai program jaminan kesehatan dengan jumlah kepesertaan terbesar di dunia.


Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

5 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

Perbedaan utama antara probiotik dan prebiotik adalah bahwa prebiotik tidak mengandung mikroorganisme hidup seperti probiotik.


Manfaat Penggunaan Madu untuk Kulit Wajah

7 hari lalu

Ilustrasi madu. shutterstock.com
Manfaat Penggunaan Madu untuk Kulit Wajah

Kandungan antioksidan dalam madu membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas dan penuaan dini.