TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua, terutama ayah, cenderung lebih protektif ke anak perempuan. Hal tersebut bisa disebabkan karena rasa khawatir dan isu sosial yang ada di sekitar, terutama karena masih banyak persepsi kalau perempuan lebih lemah dibanding pria.
Tidak hanya itu, orang tua biasanya lebih protektif terhadap anak perempuan karena sering mendengar berita mengenai penculikan dan pembunuhan, di mana korbannya adalah perempuan muda. Ada dampak psikologis pada anak perempuan saat orang tua terlalu protektif, terutama yang memiliki saudara laki-laki, yang melihat kalau orang tua tidak terlalu protektif pada saudara laki-laki.
Baca juga:
Dampak Menerapkan Aturan Ketat pada Anak Perempuan
Hari Ayah, Bentuk Dukungan Ayah untuk Anak Perempuan
“Anak bisa menjadi kesulitan untuk berbicara dengan orang tua, beberapa akan memilih untuk diam saja atau curhat ke teman, dan menjadi bete (kesal),” jelas Jane L Pietra, psikolog Yayasan Pulih, di Jakarta Selatan, Senin, 12 November 2018.
Dampak psikologis akan lebih buruk bila orang tua dan anak perempuan tidak bisa berkomunikasi secara terbuka dengan baik. Dampak yang lebih parah adalah anak perempuan bisa memberontak.
Artikel lain:
Hati-hati Memilih Baju Anak Perempuan, Jangan Mirip Orang Dewasa
Yang Harus Diperhatikan Agar Kota Lebih Aman untuk Anak Perempuan
“Anak bisa menjadi rebel karena itu komunikasi harus baik dengan anak, jadi anak juga bisa mengungkapkan perasaannya bila ada sesuatu yang tidak pas,” lanjutnya.
Jane menjelaskan kalau anak perempuan merasa kesal karena orang tua terlalu protektif, mereka harus diberi kesempatan untuk bisa mengungkapkan perasaan. Bila tidak, dampak psikologis pada anak perempuan adalah memberontak terus ke orang tua atau tidak mau bicara dengan orang tua sama sekali.