TEMPO.CO, Jakarta - Orang dewasa sering memakai sabun bayi dengan berbagai alasan misalnya lebih lembut, kandungan alami, cocok dengan aromanya, dan sebagainya. Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia atau KSDAI Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia atau PERDOSKI, Srie Prihianti mengatakan kondisi kulit orang dewasa berbeda dengan kulit bayi.
Baca: Kapan Bayi Baru Lahir Boleh Mandi Pakai Sabun dan Sampo?
"Karena itu, orang dewasa tidak disarankan menggunakan sabun bayi," ucap Srie Prihianti di acara peluncuran Cussons Baby SensiCare di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Senin 5 November 2018. Sabun bayi, menurut dia, tidak bisa membersihkan kulit orang dewasa sebaik sabun biasa karena dibuat khusus untuk kulit bayi.
Srie Prihianti melanjutnya, terkadang orang dewasa yang punya masalah kulit memilih menggunakan sabun bayi untuk mandi. "Padahal produk bayi itu hanya untuk bayi dengan kulit yang masih tipis," ucap dia.
Ilustrasi bayi
Kulit bayi 40 sampai 60 persen lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa. Kulit bayi juga mengalami perubahan yang sangat besar karena dari rahim yang berair dan steril masuk ke lingkungan luar yang kering dan kotor.
"Ikatan antar-sel kulit bayi masih longgar. Jadi apapun yang kita oles atau terkena ke kulit itu bisa masuk ke dalam," ucap Srie Prihianti. "Sabun bayi juga tidak bisa maksimal membersihkan kulit orang dewasa karena kulit orang dewasa mengeluarkan lebih banyak minyak."
Artikel lainnya:
Kiat Awet Muda dari Supermodel: Sabun Bayi dan Cokelat
Rahasia Sederhana Kecantikan Aura Kasih, Sabun Bayi dan Kunyit