Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Jangan Sampai Kena Serangan Jantung karena Nonton Bola

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak menonton televisi. Shutterstock.com
Ilustrasi anak menonton televisi. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepak bola tak hanya digemari oleh kaum pria tapi juga wanita. Apalagi di saat berbagai liga di Eropa dan Indonesia sedang ramai dan padat pertandingan, yang membuat banyak orang menantikan penampilan terbaik tim favorit mereka.

Tapi, tahukah Anda bahwa terlalu banyak nonton bola akan berdampak pada kesehatan. Konon, menonton pertandingan olahraga dapat membuat stres. Hal itu ditemukan oleh penelitian di Canadian Journal of Cardiology.

Artikel lain:
Cegah Masalah Jantung dengan 5 Makanan Sehat Ini
Dokter: Remaja pun Bisa Terserang Penyakit Jantung Koroner

Peneliti menemukan bahwa denyut jantung manusia meningkat 75 persen ketika menonton pertandingan sepakbola di televisi. Hal itu setara  dengan stres jantung. 

Mengutip laman Time, penelitian sebelumnya telah menghubungkan menonton acara olahraga dan kesehatan, dalam hal ini meningkatnya risiko serangan jantung dan kematian mendadak di kalangan penonton dan menyebut secara khsusus akan berdampak untuk orang-orang dengan penyakit arteri koroner. 

Penelitian melibatkan 20 orang dewasa yang tinggal di Montreal, Kanada, yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Mereka memberikan informasi tentang kesehatan umum dan mengisi kuesioner “fan passion” untuk menentukan bagaimana mereka adalah pendukung  tim Liga Hoki Nasional (NHL), Montreal Canadiens.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, para peneliti dari Universitas Montreal mengukur detak nadi semua orang saat menonton pertandingan Canadiens. Setengah menonton di televisi dan setengahnya langsung di arena. Mereka menemukan bahwa detak jantung pemirsa televisi meningkat rata-rata 75 persen dan detak jantung peserta pertandingan meningkat sebesar 110 persen.

Ilustrasi nonton bola. REUTERS/Grigory Dukor

Itu sama dengan meningkatnya denyut jantung yang terlihat selama berolahraga berintensitas sedang hingga berat. Denyut jantung peserta tinggal di atas ambang batas untuk aktivitas fisik sedang selama sekitar 39 menit ketika menonton pertandingan di televisi.

Mereka yang di arena, denyut jantung berada di atas ambang batas aktivitas moderat selama 72 menit, dan di atas ambang batas aktivitas-kuat selama hampir 13 menit. Untuk itu, sekalipun banyak orang menunggu dan menantikan ajang olah raga ini disarankan untuk menjaga kesehatan serta selalu menjaga pola hidup sehat.

Baca juga:
Meski Ringan, Aktivitas Ini Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

14 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

17 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

19 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

22 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

25 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.