Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Memutus Rantai Kekerasan terhadap Anak, Ini Saran Psikolog

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, jumlah perempuan dan anak yang mengalami kekerasan naik sehingga dibutuhkan edukasi masyarakat untuk membantu mengentaskan rantai kekerasan terhadap anak.

Dilansir dari data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla, pada 2016 jumlah kasus kekerasan tercatat 11.723 kasus. Sementara, pada 2017 sebanyak 17.099 kasus. Selisih kenaikan angka kekerasan dari 2016 ke 2017 menjadi 5.376 kasus.

Artikel lain:
Anak Alami Kekerasan, Ini Tandanya
Hindari Kekerasan Verbal pada Anak  

Jumlah korban pada 2017 lebih banyak, yakni 18.507 orang,  pada 2016 sebanyak 12.674 orang, atau naik 5.833 orang.

Kementerian PPPA mengklain persentase korban yang terlayani juga naik 19,7 persen. Pada 2016 jumlah korban yang terlayani sekitar 69,7 persen dan pada 2017 menjadi 89,4 persen.

Menurut Monika W. Satyajati dari Center for Trauma Recovery Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapratana Semarang, dari sisi psikologi dukungan lingkungan sangat penting dalam memutuskan rantai kekerasan. Kekerasan bisa terjadi pada semua anak, tetapi kalau ada ketidakpedulian sosial dari lingkungan,  maka kekerasan yang sudah terjadi akan semakin awet dan sulit dihentikan.

“Misalnya, ada anak mendapat perilaku keras dari keluarga. Tetapi lingkungan tetangga dan sekolah langsung tahu sejak kejadian pertama, maka bisa dicegah adanya kejadian-kejadian berikutnya,” jelas Monika.

Pemerintah perlu meningkatkan kepedulian sosial. Misalnya, jika di lingkungan rumah ada kader PKK yang bertugas, maka dia akan paham betul kondisi warga sekitar. Lalu, ada juga prosedur tentang apa yang dilakukan ketika tahu ada tetangga yang mengalami kekerasan.

Ilustrasi kekerasan pada anak. momtastic.com

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tindakan tegas pada satu orang dapat membuat orang lain di sekitarnya berpikir ulang sebelum melakukan kekerasan,” tutur Monika.

Elemen kedua yang menurut Monika penting adalah sekolah. Dia berpendapat, ada banyak temuan guru di sekolah yang kurang peduli pada perubahan pada murid-muridnya.

Guru memiliki kerja yang cukup banyak dan di beberapa tempat juga jumlah guru dan murid tidak sepadan. Sementara, guru digenjot untuk punya target akademik.

“Padahal guru bertemu dengan murid-muridnya setiap hari. Nah, kalau pemerintah bisa menyeimbangkan target guru bukan terlalu tinggi genjot akademik, tetapi punya interaksi sosial dan emosional dengan murid-muridnya, maka guru akan lebih memahani maka yang rentan di-bully, dan mana yang tidak. Guru juga akan lebih sadar kalau ada tanda-tanda kekerasan pada anak misalnya jadi pendiam, dan ada bekas luka,” tambahnya.

Baca juga:
Nadia Murad, Korban Kekerasan Seksual ISIS Raih Nobel Perdamaian
Dylan Sada Jadi Korban Kekerasan, Ini Langkah yang Perlu Diambil

Beberapa komponen pendidikan yang perlu ditambah dalam lingkungan pendidikan anak-anak adalah kesenian, olahraga, dan bermain. Menurut Monika, pembelajaran jenis itu meningkatkan interaksi sosial anak dengan lingkungannya.

“Saya banyak jumlah klien yang cerdas, tetapi tidak paham cara berinteraksi dengan lingkungan dan jika dia masih anak-anak, mereka jadi lebih rentan menjadi korban kekerasan,” ujar Monika.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

19 jam lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

22 jam lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

23 jam lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

12 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

14 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

16 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

20 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.