TEMPO.CO, Jakarta - Untuk memperoleh hidup yang sehat lahir batin dan mental, Anda diarahkan untuk sadar penuh bahwa stres bisa memberi dampak domino. Dalam buku "Sejenak Hening", Adjie Santosoputro menuliskan bahwa manusia sering terkena dampak kelelahan secara batin dan mental karena tidak berada dalam keadaan sadar penuh.
CEO dan pendiir SukhaCitta ini menulis bahwa pada era digital ini seseorang sangat rentan terkena stres. Ada ratusan bahkan ribuan pemicu seseorang rentan mengalami stres.
Baca juga:
Berkebun Bisa Redakan Stres, Ada 5 Faktor Positifnya
Stres, Lakukan 10 Cara Agar Tetap Fokus dan Positif
Ketika mengalami stres, seseorang bisa terjebak untuk melihat dunia melalui kacamata stres. Alhasil, seseorang mulai berperilaku dan berkata-kata seenaknya.
Sebagai contoh stres di jalan karena macet dan diserobot kendaraan lain, dengan menggunakan kacamata stres, Anda bisa jadi menyerobot kendaraan lain juga pada akhirnya.
"Stres telah berpindah tempat. Menjadi efek domino. Stres kita menjadi stres orang lain, lalu menjadi stres orang lain lagi, terus begitu," ujar Adjie dalam bukunya.
Adjie pun menawarkan cara untuk mencegah stres agar tidak menjadi wabah di lingkungan sekitar. Pertama, jangan terpancing stres. Anda perlu keluar dari pikiran agar tak terjebak dalam kacamata stres. Anda juga bisa melakukan gerakan tertentu dan bernyanyi atau berteriak.
"Tertawalah dan berlarilah. Pastikan bahwa stres tidak bersarang di tubuh, di suara, maupun di kondisi pikiran," terang Adji.
Artikel lain:
Ini Penyebab dan Ciri Orang Stres Bekerja
8 Pemicu Stres Terkait Masalah Pekerjaan
Selain itu, Adjie menegaskan pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Dengan mengetahui bahwa Anda sedang stres, orang lain akan lebih mudah memosisikan dirinya dan berlindung dari wabah stres.
"Menghentikan wabah stres bisa jadi salah satu hadiah berharga yang dapat kita berikan kepada sesama," tambah alumnus Psikologi Universitas Gadjah Mada.
