TEMPO.CO, Jakarta - Meghan Markle menceritakan perjuangannya menjadi mahasiswa di hadapan para siswa Fiji dalam sambutan pertamanya di tur royal Oceania. Istri Pangeran Harry bicara tentang pendidikan khususnya perempuan di University of the South Pacific.
Baca juga: Risiko Kehamilan Geriatri Seperti yang Dialami Meghan Markle
Mengutip laman AFP, Meghan Markle mengatakan pendidikan sangat penting untuk perempuan di negara-negara berkembang. Dengan memberikan akses pendidikan untuk para permepuan dapat menjadi kunci perkembangan ekonomi dan sosial. "Ketika perempuan diberi akses untuk sukses, mereka bisa menciptakan masa depan luar biasa, bukan cuma bagi mereka sendiri, tapi untuk orang di sekitarnya," ujarnya.
Meghan Markle, Duchess of Sussex, berbicara dengan warga saat mengunjungi Universitas Pasifik Selatan di Suva, Fiji, 24 Oktober 2018. REUTERS/Phil Noble/Pool
Wanita 37 tahun yang sedang mengandung anak pertamanya itu, mendapat gelar sarjana komunikasi dari Northwestern University di Illinois sebelum menjadi aktris, dan kemudian menikah dengan Harry tahun ini. Saat mengumumkan dua beasiswa untuk mendorong pemberdayaan perempuan di akademi Pasifik, Meghan Markle mengatakan pendidikan tinggi baginya luar biasa, berdampak besar dan sangat penting, meski membayarnya jadi sebuah tantangan.
"Saya bisa kuliah lewat beasiswa, program pembiayaan juga work-study di mana saya
mendapat uang dari pekerjaan di kampus yang uangnya langsung dipakai untuk bayar kuliah," ujar dia. "Dan tak perlu ditanya, hasilnya memang terbayar."
Meghan Markle dan Pangeran Harry di Fiji pada Selasa petang setelah sepekan di Australia, berjalan-jalan santai di kampus, bertemu para siswa dan anak-anak TK.
Mereka akan pergi ke Tonga pada Kamis, sebelum kembali sebentar ke Australia kemudian menutup tur dengan kunjungan ke Selandia Baru.