TEMPO.CO, Jakarta - Meghan Markle kini tengah mengandung anak pertamanya di usia 37 tahun. Kehamilannya termasuk kehamilan geriatri yaitu hamil di atas usia 35 tahun. Usia Meghan Markle jelas menandakan kematangan sebagai seorang ibu.
Baca juga: Meghan Markle Hamil 3 Bulan dan Lalui Perjalanan 20 Jam
Mengutip laman Healthline, kehamilan geriatri seperti yang dialami Meghan Markle ternyata semakin banyak dialami banyak perempuan di dunia. Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, pada tahun 2000-2014, ada pertumbuhan angka kehamilan geriatri sampai 23 persen. Hal ini menandakan perempuan yang mengalami kehamilan di atas usia 35 tahun semakin banyak.
Riset ini menyebut kehamilan geriatri meningkat karena semakin banyak perempuan yang memilih menghabiskan waktu pada pekerjaan, dan memprioritaskan karir, meraih pendidikan yang lebih tinggi, dan menjaga stabilitas keuangan.
Pangeran Harry berbincang dengan istrinya, Meghan Markle, Duchess of Sussex, di Kingfisher Bay di Pulau Fraser, Queensland, Australia, 22 Oktober 2018. Saat ikuti tur suaminya, Pangeran Harry, di Australia kawasan Oceania, Meghan Markle diketahui tengah hamil muda. Kirsty Wigglesworth/Pool via REUTERS
Meskipun begitu, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) penambahan usia perempuan berbanding lurus dengan penurunan kualitas sel telur. Dr. Shahin Ghadir, profesor pada David Geffen School of Medicine di UCLA dan Keck School of Medicine di USC mengatakan, semakin berusia, maka kualiatas sel telur perempuan makin turun.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan perempuan yang hamil geriatri. Mereka berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi selama hamil. Begitu pula dengan gejala lain seperti diabetes karena tubuh tidak memproduksi insulin selama hamil. Beberapa gejala lain yang mungkin terjadi adalah kelahiran prematur, dan kehamilan kembar. Lebih lanjut, peluang kromosom yang tidak normal seperti down syndrome lebih kecil. Peluang memiliki bayi dengan kromosom ekstra bertambah seiring penambahan usia.
Perempuan berusia di atas 35 tahun memang harus lebih peduli pada potensi komplikasi kehamilan. Ghadir mengingatkan para perempuan dengan kehamilan geratri harus lebih memperhatikan setiap detail kesehatan. Misalnya, jangan melewatkan olahraga fisik, pastikan kestabilan tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan tiroid. Pastikan juga mengonsumsi vitamin dan melakukan diet sehat yang meminimalisir komplikasi.
Sebagai tambahan, Ghadir mengusulkan kepada para perempuan berusia lebih dari 30 tahun yang tidak memiliki rencana untuk hamil, lebih baik melakukan pembekuan sel telur. Pada proses ini, perempuan akan menabung sel telurnya dan akan digunakan kemudian hari.
Menabung atau membekukan sel telur pada usia yang relatif muda akan meningkatkan kesempatan perempuan hidup sehat dan jauh dari komplikasi kehamilan.