TEMPO.CO, Jakarta - Kanker alias tumor ganas merupakan pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkendali. Sel terus bertumbuh, bertambah, serta bersifat tidak dapat mati.
Sel-sel kanker bisa menyusup ke jaringan tubuh lain lalu menyebar. Tidak hanya menyerang orang dewasa, anak-anak pun bisa terjangkit kanker. Hal tersebut terungkap dalam gelar wicara “Kenali Gejala Dini Kanker Pada Anak” di Jakarta Selatan, pertengahan Oktober 2018.
Baca juga:
Jangan Biarkan Luka di Lambung, Efeknya Kanker
Ini Langkah Terbaik untuk Melawan Kanker
Dr. Cut Putri Arianie MH.Kes dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menerangkan kanker anak adalah kanker yang menyerang anak berusia di bawah 18 tahun, termasuk yang masih dalam kandungan. Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia tahun 2005 sampai 2007, angka kejadian kanker anak (0 sampai 17 tahun) diperkirakan sebesar 9 per 100 ribu anak.
"Artinya, di antara 100 ribu anak terdapat sembilan yang menderita kanker. Pada usia 0 sampai 5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100 ribu anak. Sedangkan pada usia 5 sampai 14 tahun 10 per 100 ribu anak," jelas Cuti Putri.
"Terdapat enam jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Yang paling tinggi leukemia. Di bawahnya, ada retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring," tambahnya.
Artikel lain:
3 Gejala Kanker Payudara yang Kasat Mata
Tak Disangka, Tanaman Ini Ternyata Ampuh Atasi Kanker
Leukemia merupakan kanker tertinggi pada anak dengan perkiraan 2,8 per 100 ribu. Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker anak lebih sulit diketahui karena anak-anak umumnya belum mampu menjelaskan apa yang dirasakan.
"Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker pada anak sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar," katanya.