TEMPO.CO, Jakarta - Asma adalah penyakit pernapasan di area bronkus paru-paru akibat alergi dan genetik. Karena itu, penting bagi para ibu dan calon ibu mendeteksi potensi asma pada bayi.
Dikutip dari Boldsky.com, para ibu perlu berhati-hati dengan kebiasaan yang dilakukan selama hamil sebab masa tersebut akan sangat berdampak pada bayi. Seorang bayi membawa genetik ayah maupun ibu. Tidak hanya dalam penampilan dan karakter, tetapi juga alergi.
Artikel lain:
Sayangi Buah Hati, Lindungi dari Asma
9 Makanan Super Pereda Gejala Asma
Dari semuanya, ada satu yang paling besar disebabkan oleh alergi dalam genetik yakni asma. Asma adalah kondisi radang tabung bronkus yang disebabkan oleh alergi atau infeksi dan menyebabkan kesulitan penderita bernapas.
Meskipun asma ini umum menyerang orang dewasa, para dokter juga menemukan tingginya kasus asma pada bayi. Dalam kondisi yang cukup parah, saluran pernapasan membengkak dan memblokir aliran udara.
Apa gejala awal bayi menderita asma?
Asma bisa sangat berbahaya jika tak diatasi tepat waktu. Karena itu, penting untuk melihat tanda-tanda awal untuk mengantisipasi serangan asma. Bayi memiliki saluran udara yang lebih kecil dari orang dewasa, yang membuat penanganan lebih berisiko. Berikut beberapa ciri bayi yang terindikasi menderita asma:
1. Kesulitan bernapas
Jika menyadari bayi membutuhkan perjuangan lebih untuk bernapas, itu bisa mengidentifikasi bayi menderita asma. Umumnya, perut bayi juga terlibat dalam proses pernapasan. Jika menemukan perut bayi bergerak sangat cepat saat bernapas, Anda bisa segera mengeceknya.
2. Batuk
Ini adalah ciri lain dari asma. Kita umumnya batuk untuk melancarkan ruang udara di tenggorokan. Batuk yang berlebih mengindikasi adanya sesuatu yang menghalangi pernapasan, kemungkinan ada pembengkakan pada saluran pernapasan.
Baca juga:
Bahaya Bayi Terserang Mengi, Ini Saran Dokter
8 Hal Pemicu Asma dan Cara Atasinya
3. Napas berbunyi
Ini adalah ciri nafas yang mengganggu dengan bunyi yang tak wajar. Jika menyadari bayi mengalami napas yang berbunyi, sudah saatnya mengecek ke dokter.
4. Kesulitan makan
Jika bayi tidak lagi memiliki nafsu makan yang tinggi atau bahkan cenderung mengisap sesuatu saja, kondisi itu berpotensi mengurangi asupan oksigen. Meskipun kurang nafsu makan belum tentu gejala asma, namun untuk memastikan Anda perlu memeriksakan gejala itu kepada tim medis.