TEMPO.CO, Jakarta - Kanker serviks masih menjadi penyakit yang ditakuti dan memakan banyak korban jiwa. Padahal, kanker tersebut merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV.
Berdasarkan Data Globocan 2012 di Indonesia, sebanyak 26 perempuan meninggal setiap hari karena kanker serviks. Bahkan, penderitanya paling banyak berada di usia produktif, yakni 35-55 tahun. Artinya, lebih dari 9.000 keluarga di Indonesia ditinggalkan oleh ibu, anak perempuan, dan istri karena kanker serviks setiap tahunnya.
Artikel terkait:
Kanker Serviks, Apa Gejala dan Pengobatannya?
Prediksi Harapan Hidup Pengidap Kanker Serviks dari Stadiumnya
Dari keseluruhan kasus kanker serviks baru yang ditemukan di Indonesia, diketahui lebih dari 70 persen sudah pada stadium lanjut. Pada kondisi ini, pengobatan menjadi lebih sulit, lebih mahal, serta tingkat keberhasilan juga menurun.
Melihat fakta yang ada, upaya pencegahan sangat penting untuk dilakukan segera. Salah satunya dengan vaksinasi HPV. Hal tersebut sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyatakan bahwa tindakan pencegahan primer untuk mencegah terjadinya kanker serviks adalah dengan melakukan vaksinasi HPV yang membuat tubuh membentuk antibodi terhadap virus HPV.
Dokter mitra ProSehat, Agnes, mengatakan dukungannya terhadap edukasi kanker serviks untuk meningkatkan kesehatan perempuan Indonesia. ProSehat sendiri tahun ini sudah memberikan ribuan layanan vaksinasi dokter ke rumah, sebagai aplikasi untuk layanan dan produk kesehatan pertama di Indonesia.
Baca juga:
Kanker Serviks Ternyata Pembunuh Wanita Nomor 1 di Indonesia
Dokter Ingatkan Pentingnya Vaksinasi untuk Cegah Kanker Serviks
Saat ini, layanan vaksinasi ke rumah melayani yang berada di seluruh wilayah Jakarta, Tangerang, Serpong, Bintaro, Depok, serta Bekasi dan segera di kota lain seperti Yogyakarta, Surabaya, Bandung di akhir tahun ini.
“Rencananya kami akan menjangkau kota di luar pulau Jawa mulai tahun depan,” katanya.
Duta Cegah Kanker Serviks, Wulan Guritno, mengatakan kanker serviks tidak seharusnya menghentikan mimpi perempuan-perempuan di Indonesia untuk tetap hidup dan berkarya.
“Saya mengajak perempuan Indonesia untuk mulai melindungi diri dan orang-orang yang mereka sayangi dengan vaksinasi HPV serta deteksi dini untuk melawan kanker serviks,”katanya.
Menurutnya, dengan memberikan perlindungan kepada diri sendiri terlebih dulu untuk memiliki kualitas kelangsungan hidup yang panjang sehingga dapat berkarya sendiri maupun keluarga.
“Jangan lupa untuk melakukan deteksi secara reguler setiap tahunnya melalui tes papsmear,” tambahnya.