TEMPO.CO, Jakarta - Bayi yang baru lahir ternyata memiliki kemampuan berpikir. Hal tersebut dapat dilihat dari pola gerak-gerik bayi, seperti menangis, gelisah dan rewel. Semakin bertambah usia, kemampuan berpikirnya mulai berkembang. Ini dapat dilihat dari aktivitas bergerak menjelajahi ruangan sekitarnya.
Baca juga: Mengenali Gerakan Refleks Bayi yang Baru Lahir
Mengapa bayi bertingkah demikian? Bayi belajar melalui indera atau tubuhnya. Pada usia bayi, indera mereka sudah matang layaknya orang dewasa, namun mereka masih harus belajar untuk memahami lingkungannya.
Untuk menunjang indera penglihatan, gunakan benda berwarna yang ada disekelilingnya. Perkenalkan juga bentuk, pola serta posisi dari benda tersebut. Gunakan suara untuk mengenalkan apa yang dilihatnya, termasuk saat melihat anggota keluarga.
Sedangkan, untuk membangun pengetahuan tentang penciuman, dapat dilakukan dengan mengenalkan bau disekitarnya, seperti ‘bedaknya wangi ya’. Jangan lupa, ikuti juga dengan ucapan terkait bau yang dirasakan.
Selain itu, bayi sudah mulai merasakan sentuhan dan belaian sejak masih lahir. Untuk membangun pengetahuannya, lakukan perabaan pada anggota tubuhnya, sertai juga ucapan terkait yang diraba. Sementara, untuk belajar membedakan rasa, jenis dan tekstur makanan, sajikan makanan yang beragam pada bayi sesuai dengan usianya. Hal ini berguna untuk mengembangkan indera pengecapnya, disamping memenuhi kebutuhan gizi anak dengan variasi makanan yang berbeda-beda.