TEMPO.CO, Jakarta - Dengan perkembangan media sosial, kita bisa mengikuti aktivitas sehari-hari para artis dan seleb idola. Sekarang juga sudah semakin banyak pengguna media sosial yang menjadi seorang influencer atau blogger, menunjukkan kehidupan sehari-harinya yang mewah di Instagram.
Melihat foto-foto di Instagram, tentunya orang akan terdorong untuk membandingkan diri sendiri dengan apa yang dilihat di Instagram.
“Kita akan melihat bagusnya orang lain dan membandingkannya dengan apa yang kita tidak punya,” jelas Tara de Thouars, psikolog klinis di RSJ Sanatorium Dharmawangsa, di Jakarta Selatan, Selasa, 25 September 2018.
Baca juga:
Instagram Media Sosial Paling Populer Ibu Milenial, Apa Sebabnya?
5 Tips Unggah Foto Makanan di Instagram dari Pakarnya
5 Tip Sukses Berbisnis Lewat Instagram
Survei: Instagram Buruk buat Kesehatan Mental, Simak Alasannya
Sebagai seorang psikolog di rumah sakit jiwa, Tara melihat kalau banyak pasiennya melihat banyak wajah cantik atau badan bagus di Instagram yang membuat mereka menjadi tidak percaya diri.
“Seperti mengatakan ‘Saya tidak senang dengan tubuh saya dan karena saya tidak cantik masa depan akan suram,’ dan menjadi depresi atau gangguan makan, seperti anoreksia,” lanjut Tara.
Pada saat menemui pasien yang merasakan hal tersebut, Tara menjelaskan kalau dia menanggapinya dengan membawa pasien ke depan kaca. Dia meminta pasien untuk menunjukkan hal-hal mengenai dirinya yang bagu, mulai belajar untuk memuji diri sendiri.
Tidak hanya itu, memuji orang lain yang memiliki bentuk fisik yang beragam juga akan membantu untuk melihat berbagai macam standar kecantikan, dan semua orang memiliki kelebihan yang dapat membuat orang tersebut menjadi cantik.